GOPOS.ID, GORONTALO – Sebanyak tujuh orang nelayan asal Desa Biluhu Tengah, Kecamatan Biluhu, Kabupaten Gorontalo dilaporkan hilang saat melaut di perairan Sorong, Papua. Peristiwa itu terjadi sejak 12 September 2019. Hingga saat ini, ketujuh nelayan tersebut belum ditemukan.
Informasi yang diperoleh gopos.id, tujuh nelayan tersebut diketahui melaut di perairan Papua sejak 13 Agustus 2019. Selanjutnya pada 10 September 2019 malam, tali jangkar rakit yang digunakan untuk mencari ikan putus. Rakit yang ditumpangi ketujuh nelayan itu hanyut terbawa arus laut.
Pada 12 September 2019, ketujuh nelayan itu sempat mengabarkan ke pihak keluarga di Desa Biluhu Tengah, bahwa rakit yang ditumpangi putus. Selanjutnya pada 13 September 2019, ada pesan singkat yang disampaikan ketujuh nelayan. Isinya menyampaikan bila mereka sudah jauh dari perairan Sorong, Papua.
“Pada 12 September itu komunikasi mereka dan pihak keluarga masih lancar. Mereka menyampaikan bahwa rakit mereka putus, dan bekal mereka masih cukup banyak. Bisa sekitar seminggu,” ujar Abdurrahman Lupuo, Kaur Perencanaan Desa Bilihu Tengah.
Selain menghubungi pihak keluarga, para nelayan yang hanyut itu, sempat menghubungi juragan ikan tempat mereka bekerja. Keesokan harinya, pihak juragan ikan mengirimkan perahu pengumpul ikan untuk mencari keberadaan ketujuh nelayan asal Gorontalo. Akan tetapi keberadaan mereka tak kunjung diketahui.
“Saat itu kondisi cuaca angin kencang dan gelombang cukup tinggi, sehingga mereka tak ditemukan,” ungkap Abdurrahman.
Menurut Abdurrahman, setelah pesan singkat masuk, komunikasi antara keluarga dan tujuh nelayan yang hanyut terputus. Pihak pemerintah desa sendiri, sudah pergi ke Sorong dan mendatangi Basarnas Papua pada hari keenam setelah dilaporkan hilang.
“Basarnas juga sudah sempat turun, tetapi tak mereka tak ditemukan. Sampai dengan hari ini sebulan lebih belum ditemukan,” ujar Abdurrahman.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan di Batudaa Terancam Penjara 15 Tahun
Sementara itu melansir hulondalo.id, tujuh nelayan asal Gorontalo yang hilang di perairan Papua yakni Simin Lahabu (44); Tamrin Talib (47); Sarton Karim (44); Jafar Talib (37), Jupri Pago (20); Abdul Nurjen Karim (20); serta Pandri Kayiu (21).
Hingga saat ini, pihak keluarga masih menaruh harapan ke 7 nelayan Gorontalo tersebut masih dalam keadaan selamat dan bisa kumpul lagi bersama keluarga mereka di Gorontalo.
“Kalaupun takdir Allah berkata lain, kami berharap jenazah mereka dapat ditemukan untuk dikuburkan di Gorontalo,” ujar Hongki Suleman, salah seorang anggota keluarga.(muhajir/gopos)