No Result
View All Result
gopos.id
  • BERANDA
  • NEWS
    • Hukum & Kriminal
    • Indepth News
    • INFOGRAFIS
    • Info Pasar
    • Olahraga
    • Pemilu
    • Peristiwa
    • Politik
  • DAERAH
    • Gorontalo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
    • Kabupaten Gorontalo
    • Boalemo
    • Bolmut
    • Kota Smart
    • Wakil Rakyat
  • NASIONAL
  • LIFESTYLE
    • Infotaintment
    • Kuliner
    • Tekno
  • Menyapa Nusantara
  • MULTIMEDIA
    • Foto
    • Video
  • Gopos Literasi
  • BERANDA
  • NEWS
    • Hukum & Kriminal
    • Indepth News
    • INFOGRAFIS
    • Info Pasar
    • Olahraga
    • Pemilu
    • Peristiwa
    • Politik
  • DAERAH
    • Gorontalo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
    • Kabupaten Gorontalo
    • Boalemo
    • Bolmut
    • Kota Smart
    • Wakil Rakyat
  • NASIONAL
  • LIFESTYLE
    • Infotaintment
    • Kuliner
    • Tekno
  • Menyapa Nusantara
  • MULTIMEDIA
    • Foto
    • Video
  • Gopos Literasi
No Result
View All Result
No Result
View All Result
gopos.id

Koperasi Poros Membangun Kemandirian Ekonomi

Hasanuddin by Hasanuddin
Selasa 26 Agustus 2025
in Menyapa Nusantara
0
Koperasi Poros Membangun Kemandirian Ekonomi

Koperasi bisa menggarap peluang menjadi eksportir gula. (ANTARA/HO-Koperasi Kana)

0
SHARES
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Cerita koperasi yang usang di masa lalu, seperti ingin dijungkirbalikkan oleh capaian satu koperasi di Kota Surabaya, Jawa Timur, ini.

Dari sebuah ruang kerja sederhana, koperasi konsumen ini perlahan menapaki panggung perdagangan internasional alias ekspor, sebuah segmen bisnis yang cenderung belum banyak digeluti pelaku koperasi.

Mereka bermitra dengan rekan di luar negeri untuk menggarap manisnya pasar gula rafinasi dunia. Dari tempat yang tampak biasa inilah, koperasi ini merajut strategi dan kemitraan, hingga berhasil menembus Bangkok, Shanghai, dan pasar Asia lainnya, menjadi bukti bahwa koperasi Indonesia dapat bersaing dan berperan besar dalam perdagangan gula global.

Koperasi Kana, boleh jadi sedang menjadi nama yang menggaung jauh melampaui batas negeri, berdiri sebagai simbol kekuatan bersama dan ketekunan dalam menjawab tantangan zaman.

Dari sinilah berawal kisah tentang bagaimana sebuah koperasi yang dibangun dari semangat gotong royong para anggotanya, perlahan menapaki panggung perdagangan internasional.

Di balik semua itu, ada visi besar yang dibawa Jonathan Danang Wardhana, sosok yang mengubah arah perjalanan koperasi ini melalui jejaring global dan strategi berani yang ia bangun.

Dengan pandangan jauh ke depan, Jonathan menegaskan bahwa keberhasilan bukanlah sekadar soal produksi, tetapi tentang kemampuan menjaga mutu, membangun kredibilitas, dan merajut kepercayaan lintas negara.

Industri gula sendiri sejak lama menjadi bagian penting dalam denyut nadi ekonomi dunia. Data ISO Sugar Yearbook 2023 mencatat, konsumsi gula global pada tahun 2022 mencapai 176,318 juta ton, meningkat 7,045 juta ton atau sekitar 4,2 persen dibanding tahun sebelumnya.

Angka ini adalah gambaran betapa gula bukan sekadar komoditas dapur, melainkan urat nadi industri pangan global.

Setiap butir gula yang sampai ke tangan konsumen melewati jalur panjang yang rumit, melibatkan petani, produsen, koperasi, distributor, hingga negara-negara besar yang menjadi pemain utama dalam pasar internasional.

Mitra dagang global

Dalam ekosistem yang demikian kompleks, koperasi di Kota Pahlawan ini menempatkan dirinya sebagai penghubung antara produksi dan kebutuhan dunia yang terus tumbuh.

Langkah besar koperasi ini bermula ketika Jonathan berhasil menjalin hubungan strategis dengan Pabrik Gula Raizen di Brasil, salah satu produsen gula terbesar di dunia.

Baca Juga :  Ketahanan Pangan dari Pekarangan Rumah

Hubungan ini dibangun, bukan dalam sehari, tetapi melalui proses panjang meyakinkan mitra internasional tentang integritas dan kualitas pasokan.

Setiap bulan, koperasi ini mengirim sebanyak 12.500 ton gula ke Bangkok dan China, dengan total transaksi mencapai 6,5 juta dolar AS per bulan.

Di balik angka tersebut, tersimpan kerja keras yang melibatkan koordinasi lintas negara, pemenuhan standar ketat, dan menjaga kepercayaan mitra dagang di pasar global.

Mencari pemasok gula yang mau membuka akses bagi distributor baru bukanlah perkara sederhana. Pasar dunia dikuasai oleh jejaring lama yang tertutup, sehingga menemukan mitra strategis menjadi pencapaian tersendiri.

Jejaring ini sangat penting karena mencari suplier gula itu sangat sulit, dikarenakan jarangnya suplier gula yang terbuka terhadap distributor baru.

Koperasi ini justru berhasil memecahkan kebuntuan itu melalui pendekatan yang berpijak pada transparansi dan komitmen kualitas.

Keberhasilan ini tampak dari respons pasar yang kian positif. Permintaan terhadap gula icumsa 45, salah satu jenis gula rafinasi dengan tingkat kemurnian tinggi yang disediakan koperasi, terus meningkat.

Perkembangannya sangat positif, terlihat dari besarnya permintaan yang masuk untuk gula icumsa 45 yang disediakan oleh koperasi ini.

Angka permintaan yang terus bertambah menunjukkan bahwa pasokan yang diberikan koperasi ini telah memenuhi ekspektasi pasar internasional, baik dari segi kualitas maupun ketepatan distribusi.

Peran koperasi

Dalam perspektif yang lebih luas, keberhasilan ini merefleksikan transformasi peran koperasi di era globalisasi. Jika dulu koperasi identik dengan entitas lokal yang bergerak dalam lingkup terbatas, kini koperasi menjelma menjadi aktor penting dalam rantai pasokan internasional.

Di tengah ketatnya persaingan global, koperasi ini menunjukkan bahwa kekuatan kolektif dan visi strategis mampu mengantarkan entitas lokal menjadi pemain utama.

Hubungan dengan Raizen tidak hanya memperkuat daya tawar koperasi milik Arek-arek Suroboyo ini di pasar Asia, tetapi juga membuka peluang kolaborasi lebih luas dalam pertukaran teknologi, pengetahuan, dan praktik terbaik industri gula dunia.

Baca Juga :  Cara Masyarakat Lereng Gunung Rinjani Melestarikan Budaya

Namun, ambisi koperasi ini tidak berhenti pada keberhasilan saat ini. Jonathan memandang perlunya memperluas jumlah anggota koperasi sebagai langkah penting memperkuat fondasi internal.

Memperbesar anggota dinilai penting supaya modal untuk membeli gula putih tersebut semakin besar, sehingga kapasitas gula yang dipenuhi bisa lebih besar lagi.

Strategi ini bukan hanya memperkuat modal kolektif, tetapi juga memastikan bahwa manfaat dari keberhasilan ekspor dapat dirasakan langsung oleh para anggotanya.

Dalam kerangka ini, koperasi bukan sekadar perantara perdagangan, melainkan rumah bersama yang menjaga kesejahteraan anggotanya, sekaligus menjawab tantangan global.

Dampak kerja sama ini pun meluas. Para anggota koperasi kini memiliki akses ke pasar internasional dengan kepastian kontrak dan harga yang lebih stabil.

Perlindungan dari fluktuasi pasar menjadi nilai tambah yang signifikan, sementara peluang belajar dari praktik terbaik industri global menjadi modal untuk peningkatan kapasitas produksi di masa depan.

Sinergi dengan pemain besar, seperti Raizen, membuka peluang transfer teknologi dan pengembangan kualitas produk, memastikan bahwa gula yang diproduksi tidak hanya memenuhi standar lokal, tetapi juga mampu bersaing di pasar dunia.

Tentu saja, jalan ke depan tidak selalu mulus. Tantangan masih menanti, mulai dari perubahan iklim yang memengaruhi produktivitas tebu, dinamika geopolitik yang dapat mengubah pola perdagangan, hingga kebijakan tarif dan regulasi yang semakin kompleks.

Namun, pengalaman Koperasi Kana membuktikan bahwa strategi adaptif dan keberanian mengambil langkah-langkah kolaboratif adalah kunci untuk bertahan dan tumbuh.

Cerita koperasi ini adalah cermin tentang bagaimana kekuatan kolektif, visi jangka panjang, dan integritas dalam menjaga kualitas dapat membawa entitas lokal menembus batas global.

Dari ruang rapat sederhana dengan papan tulis penuh angka, hingga percakapan-percakapan strategis dengan produsen gula terbesar dunia, perjalanan ini menjadi bukti bahwa semangat gotong royong yang dikemas dengan strategi tepat mampu mengubah peta perdagangan internasional.

Lebih dari sekadar soal ekspor, kisah ini mencerminkan bahwa koperasi bisa menjadi poros penting dalam membangun kemandirian ekonomi sekaligus bagian dari denyut nadi perdagangan dunia yang kian terhubung.(Antara/gopos)

Tags: Kemandirian EkonomiKoperasiMenyapa Nusantara
Previous Post

Puasa Senin – Kamis: Infrastruktur Etik dalam Pemerintahan Gusnar Ismail

Related Posts

Infografik: Layanan Bantuan bagi Perempuan Korban Kekerasan
Menyapa Nusantara

Infografik: Layanan Bantuan bagi Perempuan Korban Kekerasan

Senin 25 Agustus 2025
Infografik: Transaksi QRIS Antarnegara per Juni 2025 Capai Rp1,66 Triliun
Menyapa Nusantara

Infografik: Transaksi QRIS Antarnegara per Juni 2025 Capai Rp1,66 Triliun

Rabu 20 Agustus 2025
80 Tahun Merdeka: Kemiskinan Turun, Harapan Naik
Menyapa Nusantara

80 Tahun Merdeka: Kemiskinan Turun, Harapan Naik

Rabu 20 Agustus 2025
Ketahanan Pangan dari Pekarangan Rumah
Menyapa Nusantara

Ketahanan Pangan dari Pekarangan Rumah

Selasa 19 Agustus 2025
Kemerdekaan di Ujung Jempol: Menjaga Api Nasionalisme di Era Digital
Menyapa Nusantara

Kemerdekaan di Ujung Jempol: Menjaga Api Nasionalisme di Era Digital

Senin 18 Agustus 2025
Replikasi Digital, Ancaman dan Penanggulanggannya
Menyapa Nusantara

Replikasi Digital, Ancaman dan Penanggulanggannya

Jumat 20 Desember 2024

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Terpopuler

  • Tragis! Pemuda Asal Gorontalo Terjebak Perdagangan Orang di Kamboja, Orang Tua Memohon Pemulangan

    Tragis! Pemuda Asal Gorontalo Terjebak Perdagangan Orang di Kamboja, Orang Tua Memohon Pemulangan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Orang Tua Mahasiswi Dugaan Pemerasan-Persetubuhan Oknum Polisi Mengadu ke Kapolda Gorontalo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Korban Dugaan Persetubuhan-Pemerasan Oknum Polisi Kini Trauma hingga Putus Kuliah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jadi Korban Human Trafficking, Warga Gorontalo Disekap di Kamboja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Thariq Pastikan Jembatan Biau-Potanga Diperbaiki Tahun Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
WA Saluran
Facebook Icon-x Youtube Instagram Icon-ttk

© 2019 – 2023 Gopos.id  |  Gopos Media Online Indonesia | Gorontalo.

Iklan  |  Karir  |  Pedoman Media Cyber  |  Ramah Anak  |  Susunan Redaksi  |  Tentang Kami  |  Disclaimer

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • NEWS
    • Hukum & Kriminal
    • Indepth News
    • Info Pasar
    • INFOGRAFIS
    • Olahraga
    • Pemilu
    • Peristiwa
    • Politik
  • DAERAH
    • Gorontalo
    • Ayo Germas
    • Boalemo
    • Bone Bolango
    • Bolmong Utara
    • Gorontalo Hebat
    • Gorontalo Utara
    • Kabupaten Gorontalo
    • Kota Smart
    • Pohuwato
    • Wakil Rakyat
  • NASIONAL
  • LIFESTYLE
    • Infotaintment
    • Kuliner
    • Tekno
  • Menyapa Nusantara
  • MULTIMEDIA
    • Foto
    • Video
  • Gopos Literasi

© 2019-2023 Gopos.id Gopos Media Online Indonesia | Gorontalo.