GOPOS.ID, GORONTALO – Keberadaan kelompok pemuda yang sering kali nongkrong hingga larut malam, membuat warga Kota Gorontalo mulai resah. Pasalnya dari berbagai kejadian, warga sering menjadi korban panah wayer. Terakhir diketahui kejadian itu di Kelurahan Libuo, Kecamatan Dungingi.
Nah, kejadian kemudian berulang Rabu (18/9/2019). Akibat kelompok pemuda yang nongkrong berkumpul hingga larut malam, pukul 23.50 Wita terjadi kejar-kejaran dan pelemparan Batu Antar kelompok pemuda dan masyarakat di simpang empat perbatasan desa Sejahtera, Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango dan Kelurahan Tanggikiki, Kota Utara Kota Gorontalo.
Informasi yang dirangkum gopos.id bahwa sekelompok pemuda yang belum diketahui identitasnya berteriak-teriak sambil menarik gas Sepeda Motor dengan menggunakan Knalpot Racing. Sehingga suara teriakan dan bisingan suara knalpot membuat warga yang berada disekitar simpang empat setempat mengejar kelompak tersebut.
Satu orang yang diduga terlibat dalam insiden itu NM alias Noval warga Kelurahan Bulota diamankan.
Dari pengakuan Noval bahwa keberadaannya dan teman-teman di lokasi tersebut awalnya disebabkan oleh rekan mereka bernama Rahmat di cegat oleh orang tak dikenal dengan menggunakan pisau di kawasan simpang empat berbatasan Kota dan Bone Bolango tersebut. Lantas Rahmat melaporkan kejadian itu kepada Noval dan kawan-kawan.
Tak berselang lama, Noval dan 15 rekannya langsung mendatangi orang tersebut di kawasan simpang empat itu. Namun orang yang dicari itu tidak ditemukan.
Noval dan teman-teman kemudian membunyikan motor racing mereka di kawasan tersebut. Sehingga mereka di kejar oleh warga sekitar.
Baca juga: Pulang ke Rumah, Siswa SMKN 3 Kota Gorontalo Kena Panah Wayer
Warga desa Sejahtera kemudian melakukan penjagaan. Namun tiba-tiba pada pukul 01.25 Wita, ada dua pemuda yang tidak dikenal menaiki sepeda Motor dari Arah Tanggidaa menembak dengan menggunakan Panah Wayar ke arah warga.
Beruntung panah wayer tersebut tidak mengenai tubuh warga yang sedang berjaga.
Kapolres Gorontalo Kota Gorontalo Imbau Masyarakat Tetap TenangÂ
Kapolres Gorontalo Kota, AKBP Robin Lumban Raja,SIK,M.Si membenarkan kejadian di perbatasan Kota Gorontalo dan Bone Bolango.
“Jadi kami tegaskan untuk kejadian di daerah perbatasan sudah kami tindaklanjuti. Bahkan kami mendapat backup 31 personil dari Direktorat Sabhara, Polda Gorontalo. Kemudian kami juga mengarahkan 14 personil tim Cobra dan Sabhara Polres Gorontalo Kota. Serta di backup penuh Polsek Kota Utara dan personil tim Buser, Opsnal Intelejen Satuan Intel Polres Gorontalo Kota,” kata Robin Lumban Raja.
Untuk itu, AKBP Robin mengimbau dari kejadian-kejadian panah wayer di Kota Gorontalo, rata-rata pelaku yang terlibat adalah anak-anak di bawah umur.
“Kami mengimbau agar dari pihak sekolah, orang tua dapat membantu kami untuk memberikan pengawasan terhadap anak-anak mereka agar tidak tidak ada lagi yang menggunakan panah wayer dalam kegiatan apapun,” jelas mantan Kapolres Bone Bolango itu.
Untuk masyarakat yang mendapatkan informasi ada sekelompok pemuda yang masih berkumpul dan terlihat pihak-pihak yang memproduksi panah wayer untuk dapat disampaikan ke aparat kepolisian.
“Sehingga kita dapat menindaktegas para produsen yang membuat panah wayer itu. Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak resah. Saat ini seluruh aparat keamanan baik kepolisian melakukan tugas pengawasan dan keamanan seketat mungkin di dalam menjaga keamanan di Kota Gorontalo,” tandasnya. (andi/isno/gopos)