GOPOS.ID, GORONTALO – Hingga Oktober 2024, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo mencatatkan berbagai capaian penting dalam program Penyakit Tidak Menular (PTM). Capaian ini tidak hanya mengukuhkan posisi Gorontalo di tingkat nasional, tetapi juga menjadi bukti nyata keberhasilan strategi kesehatan yang diterapkan.
Pencapaian utama meliputi Peringkat 1 Nasional untuk Skrining Deteksi Dini Pengukuran Tekanan Darah dengan capaian 76,8% yang jauh di atas rata-rata nasional sebesar 25,3%. Selain itu, Gorontalo juga meraih Peringkat 2 Nasional untuk Hipertensi Terkendali dengan angka 15,9% yang melampaui rata-rata nasional sebesar 3,1%, serta Peringkat 1 Nasional dalam Skrining Deteksi Dini Gangguan Indera Pendengaran dan Indera Penglihatan dengan capaian 33,2%, jauh di atas rata-rata nasional sebesar 13,7%.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang S. Otoluwa, mengungkapkan rasa syukur atas prestasi ini sekaligus menegaskan pentingnya keberlanjutan program. Ia menambahkan bahwa capaian ini mencerminkan kerja keras seluruh pihak, tetapi masih ada tantangan besar yang harus diatasi.
“Kami terus mendorong Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota hingga puskesmas untuk meningkatkan cakupan pelayanan. Harapan kami adalah seluruh masyarakat dapat mengakses layanan pemeriksaan penyakit tidak menular secara merata,” ujar Anang.
Untuk memperluas dampak program, Dinkes Provinsi Gorontalo menekankan pentingnya edukasi masyarakat. Langkah-langkah yang dilakukan antara lain sosialisasi lintas sektor dengan melibatkan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan organisasi lokal untuk menyebarluaskan informasi tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Selain itu, penyuluhan di puskesmas dan posyandu terus digalakkan guna memberikan edukasi langsung tentang pola hidup sehat, pentingnya pengendalian tekanan darah, serta cara mengenali tanda-tanda gangguan indera. Dinkes Provinsi juga memanfaatkan media sosial dan platform digital untuk menjangkau generasi muda dengan konten edukatif yang menarik dan mudah dipahami.
Walaupun capaian ini patut dibanggakan, tantangan yang ada tidak bisa diabaikan. Aksesibilitas di wilayah terpencil menjadi salah satu kendala utama, di mana masih ada masyarakat yang belum sepenuhnya mendapatkan layanan deteksi dini dan pengelolaan PTM. Selain itu, kesadaran masyarakat untuk menjalani pemeriksaan kesehatan rutin juga masih perlu ditingkatkan. Dinkes Provinsi menegaskan pentingnya kolaborasi lebih erat antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas untuk memperluas jangkauan layanan.
Ke depan, Dinkes Provinsi Gorontalo optimis dapat terus meningkatkan kualitas dan cakupan program PTM melalui berbagai strategi. Hal ini mencakup peningkatan jumlah fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan deteksi dini, pelatihan tenaga kesehatan, serta pengembangan inovasi berbasis teknologi untuk mendukung pemeriksaan dan pengelolaan PTM.
“Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Gorontalo tidak hanya mempertahankan posisinya di tingkat nasional, tetapi juga menjadi teladan dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan tangguh terhadap ancaman penyakit tidak menular” tutup Anang. (Putra/Gopos)