GOPOS.ID, GORONTALO – BKKBN Provinsi Gorontalo melaunching gerakan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), Kamis (5-12-2024).
Sekertaris Daerah Provinsi Gorontalo melalui Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang Otoluwa mengungkap stunting merupakan tantangan serius yang dihadapi bangsa kita dalam mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, dan berkualitas.
Berdasarkan data SKI 2023, angka stunting di gorontalo 26,9 persen masih berada diatas nasional yaitu 21,5 persen.
“Gerakan GENTING yang diluncurkan hari ini adalah wujud nyata dari komitmen kita bersama untuk mengatasi masalah stunting. Melalui pendekatan gotong royong, para orang tua asuh dari berbagai elemen masyarakat akan membantu memberikan dukungan nutrisi dan edukasi kepada keluarga berisiko stunting,” ujarnya menerangkan.
Upaya ini sekaligus mendukung tercapainya visi besar Presiden Republik Indonesia, yaitu menciptakan pembangunan sumber daya manusia yang unggul menuju Indonesia Emas 2045.
“Oleh karena itu, kami sangat mendukung gerakan ini dan siap berkontribusi aktif dalam pelaksanaannya, khususnya melalui kolaborasi lintas sektor, pemberdayaan masyarakat, dan penguatan layanan kesehatan keluarga,” tegasnya.
Pihaknya berharap peluncuran GENTING ini dapat menjadi pemantik semangat bagi semua pihak—pemerintah, swasta, komunitas, dan individu—untuk bersama-sama bergerak dalam mengatasi stunting.
Ditempat yang sama, Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo, Aan Ari Witoko menyampaikan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) adalah gerakan gotong royong masyarakat untuk mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, kuat dan tidak stunting.
GENTING merupakan gerakan bantuan bagi keluarga berisiko stunting melalui kepedulian para pihak sebagai orang tua asuh.
Orang Tua Asuh (OTA) adalah pihak yang berperan sebagai pemberi bantuan yang terdiri dari unsur pemerintah, pemerintah daerah, BUMN,BUMD, individu/perseorangan, LSM/komunitas, swasta, perguruan tinggi/akademis dan media.
“Sasaran dari kegiatan GENTING adalah 1) Orang Tua Asuh (OTA); 2) Anak Asuh yang mencakup ibu hamil, ibu yang memiliki baduta/menyusui, baduta 0-23 bulan, balita 24-59 bulan dari keluarga berisiko stunting miskin,” ucapnya.
Lanjutnya, Bentuk bantuan kegiatan GENTING terdiri dari bantuan Nutrisi dan bantuan Non Nutrisi secar rinci sebagai berikut:
Bantuan Nutrisi merupakan pemberian pangan local kaya kaya protein hewani dengan kecukupan gizi dalam bentuk makanan lengkap siap santap atau kudapan.
Bantuan Nutrisi berupa pemberian nutrisi berdasarkan standar minimal, Rp 15.000,-/hari/orang disesuaikan dengan usia anak yang mendapatkan bantuan hingga anak asuh mencapai usia 2 (dua) tahun. Pemberian bantuan dapat dilakukan secara kolektif lebih dari 1 (satu) Orang Tua Asuh untuk menangani 1 (satu) orang anak asuh.
Bantuan Non Nutrisi merupakan bantuan yang meliputi: (1) perbaikan jamban dan rumah layak huni; (2) akses air bersih; (3) edukasi Pencegahan (remaja, calon pengantin) dan penanganan (edukasi ibu hamil, pengasuhan, peningkatan kapasitas ekonomi).
Rebranding Logo Transformasi perubahan nomenklatur menjadi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN untuk meningkatkan citra lembaga dan memperkuat peran Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN dalam melaksanakan misi Presiden, diperlukan penguatan citra kelembangaan melalui Rebranding Logo sebagai simbol visual yang merefleksikan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, mengandung nilai-nilai Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, serta dapat merepresentasikan visi dan misi Presiden RI.
“Pengenalan logo Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN merupakan salah satu bagian dari strategi komunikasi lembaga kepada masyarakat dan sebagai upaya promosi mengenai tugas dan fungsi Kementerian dalam menwujudkan SDM Indonesia yang berkualitas,” kata dia.
Akad Peduli Stunting dilakukan ditingkat pusat dan semua Provinsi dengan mekanisme sebagai berikut:
Mitra kerja Pentahelix menyatakan kesediaan menjadi orang tua asuh; Mitra kerja Pentahelix memilih bentuk bantuan yang diberikan kepada sejumlah anak asuh; Penyerahan bantuan kepada anak asuh; Simulasi Pencatatan dan Pelaporan melalui dashboard GENTING.
Teleconference antara Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN berserta Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangungan Keluarga/Kepala BKKBN dengan stakeholder dan mitra kerja di tingkat Provinsi.
Terakhir kata dia, Genting merupakan gerakan bantuan bagi keluarga berisiko stunting melalui kepedulian para pihak sebagai orang tua asuh. Orang Tua Asuh (OTA) adalah pihak yang berperan sebagai pemberi bantuan yang terdiri dari unsur pemerintah, pemerintah daerah, bumn, bumd, individu/perseorangan, lsm/komunitas, swasta, perguruan tinggi/akademisi dan media.
“Besar harapan kami agar gerakan orang tua asuh cegah stunting dapat berkelanjutan dan diikuti oleh lintas sektor lainnya demi menurukan angka stunting di provinsi gorontalo,” tutupnya. (Putra/Gopos)