GOPOS.ID, GORONTALO – Stunting masih menjadi masalah serius bagi pemerintah Provinsi Gorontalo hingga saat ini. Stunting sendiri adalah masalah gizi kronis yang masih menjadi tantangan besar.
Untuk memecahkan masalah ini, Program Studi (Prodi) Farmasi, Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Gorontalo mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi makanan bergizi serta menanam tanaman obat untuk membantu masalah stunting di masyarakat.
Hal itu sudah dilakukan Prodi Farmasi di Desa Tabumela, Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo dalam bentuk pengabdian masyarakat (Pengabmas) belum lama ini.
Ketua Pengabmas Mohamad Usman Nur, S.Farm.,M.Farm.,Apt mengutarakan bahwa salah satu upaya untuk mengatasi masalah stunting di Gorontalo khususnya di Kabupaten Gorontalo adalah dengan meningkatkan konsumsi makanan bergizi, termasuk pemanfaatan tanaman obat.
Momentum Pengabmas bertujuan untuk memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat Desa Tabumela mengenai pemanfaatan tanaman obat sebagai alternatif pencegahan stunting.
Pada saat tim Pengabmas melakukan penyuluhan, ternyata banyak masyarakat yang belum paham akan pentingnya pencegahan stunting, hal ini dikarenakan kurangnya program edukasi yang intensif dan berkelanjutan mengenai stunting. Adapun target peserta pada kegiatan Pengabmas yaitu ibu hamil, kader posyandu dan tokoh masyarakat.
“Awalnya kita memberikan Sosialisasi. Disini mereka diberikan pemahaman tentang pentingnya gizi seimbang dan peran tanaman obat dalam mencegah stunting. Setelah itu kita identifikasi Tanaman Obat. Dimana kita melakukan pengenalan berbagai jenis tanaman obat yang mudah ditemukan di sekitar serta khasiatnya,” ucap Usman Nur didampingi Anggota pengabmas Fihrina Mohamad,S.Si.,M.Si
Sambung dikatakan Usman, stelah identifikasi obat, mereka melakukan demonstrasi dengan menunjukkan secara langsung cara mengolah tanaman obat menjadi minuman fungsional yang menarik dan bergizi. Ada juga diskusi kelompok untuk memfasilitasi diskusi untuk berbagi pengalaman dan menjawab pertanyaan.
“Terakhir ada monitoring dan evaluasi. Disini kita mengadakan evaluasi untuk mengukur keberhasilan program dan mendapatkan masukan dari masyarakat. Tentunya dengan dipantau langsung oleh kami maupun mahasiswa peserta Pengabmas,” jelasnya.
Sementara itu, Fihrina Mohamad mengatakan kegiatan Penyuluhan ini mendapatkan tanggapan positif oleh masyarakat Tabumela. Banyak masyarakat yang antusias pada kegiatan ini. Sebab penyuluhan tersebut diharapkan memberikan hasil seperti meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya gizi dan pemanfaatan tanaman obat.
“Berkembangnya kebun tanaman obat di rumah tangga, meningkatnya konsumsi makanan bergizi, terutama minuman fungsional dari tanaman obat, serta menurunnya angka stunting di Desa Tabumela,”paparnya.
Terakhir dengan kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Tabumela dan mewujudkan generasi muda yang sehat dan cerdas. (adm-02/gopos)