GOPOS.ID, GORONTALO – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo nomor urut 1, Tonny Uloli dan Marten Taha melakukan blusukan di tiga desa di Kecamatan Bilato, Kabupaten Gorontalo, Sabtu (9/11/2024).
Tiga desa tersebut masing-masing Desa Totopo, Desa Bilato dan Desa Pelehu.
Kali ini Tonny Uloli menyampaikan beberapa program utamanya jika terpilih menjadi pemimpin Gorontalo lima tahun yang akan datang.
Di sektor pertanian, Tonny mengatakan akan memudahkan petani mendapatkan bibit hingga pupuk. Ia menyadari selama ini petani menghadapi masalah ketersesiaan bibit, pupuk hingga alat pertanian. Mereka seakan dibiarkan oleh pemerintah yang mestinya hadir membawa solusi.
“Gorontalo sebahagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani, tapi banyak masalah yang dihadapi petani, sehingga mereka sulit meningkatkan taraf hidup,” kata Tonny.
“Salah satunya bibit atau benih, petani kesulitan mendapat bibit bahkan sampai musim tanam berakhir. Kalau pun ada tidak datang tepat waktu atau harganya mahal. Begitu juga pupuk dan lain-lain, semua sulit didapatkan petani. Masalah ini sudah terjadi berulang-ulang dari tahun ke tahun. Padahal pemerintah wajib hadir menjawab tantangan masyarakat,” kata Tonny.
Oleh karena itu, Tonny berjanji akan membereskan masalah ini jika terpilih nanti di Pilkada 2024.
“Program kami di sektor pertanian kami akan menyelesaikan masalah yang dihadapi petani. Harus dapat benih tepat waktu, harus dapat pupuk dengan jumlah yang memadai. Kadang ketika panen harganya turun. Ini yang akan kami lakukan, menjaga harga jual petani,” ujarnya.
Di sektor perikanan, calon Wakil Gubernur Gorontalo Marten Taha mengatakan punya beberapa program strategis yang bertujuan meningkatkan taraf hidup nelayan.
“Pokoknya petani, nelayan, peternak dan sebagainya harus hebat ekonominya,” kata Marten.
Satu hal lagi yang menurut Marten sangat perlu diperhatikan yakni pendidikan. Menurut Marten selain menyejahterakan masyarakat, cara lain untuk melepaskan Gorontalo dari lingkaran kemiskinan nasional yakni dengan memberikan akses penuh kepada masyarakat untuk mendapatkan pendidikan. Sebab hanya dengan pendidikan rantai kemiskinan yang membelit masyarakat bisa diputus.
Marten berharap dengan dukungan masyarakat program satu sarjana dalam satu keluarga yang diusung bersama Tonny Uloli bisa terwujud.
“Kami membuat satu kebijakan ini dengan fokus pada pemenuhan dan pelayanan pendidikan dengan cara membuka akses. Kemudian pemenuhan di sektor pendidikan dengan cara memperbaiki sistem, sarana, dan prasarana fasilitas penunjang yang mampu memberikan nilai tambah bagi pengetahuan dan pendidikan,” tegas Marten.
Begitu pun dengan sektor kesehatan yang menurut Marten masih kurang mendaapt perhatian dari pemerintaj sebelum-sebelumnya.
“Kami akan fokus pada beberapa hal ini sehingga bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan meningkatkan ekonomi masyakat ke taraf yang lebih baik,” katanya.(adm03gopos)