GOPOS.ID, GORONTALO – Musim kemarau yang berlangsung beberapa saat ini di Gorontalo, mulai berdampak terhadap kehidupan masyarakat. Yaitu ketersediaan air bersih. Di Dusun V, Kelurahan Bulota, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, misalnya. Akibat kesulitan air bersih, warga setempat memutuskan mengkonsum air sungai.
Sebelumnya, warga Dusun V, Kelurahan Bulota, Kecamatan Limboto memanfaatkan air bersih yang bersumber dari sumur, dan bak penampungan air milik PDAM Kab. Gorontalo. Akan tetapi memasuki musim kemarau yang berlangsung sejak Juni 2019, sejumlah sumur milik warga mulai mengering. Begitu pula, air di bak penampungan PDAM makin menipis.
Menyiasati kesulitan air bersih tersebut, para warga lalu berupaya mencari sumber air dengan memanfatkan air sungai. Namun untuk mendapatkan air sungai bukan perkara mudah. Warga harus menggali bebatuan di dasar sungai mencari sisa air yang bisa dimanfaatkan.
Baca juga: Terapkan Tabela, Petani di Gorontalo Bisa Menanam Padi Saat Musim Kering
Warga Dusun V, Kelurahan Bulota, Iksan A. Hasan (27), mengaku harus menggali sungai yang mengering untuk mendapatkan air.
“Kita gali sungai, menunggu ada resapan dan lubang galian mulai terisi air. Pertama airnya pasti keruh. Setelah didiamkan, setelah bening baru diambil airnya,” ucap iksan,
Menurut iksan, air yang didapat dari galian bebatuan sungai yang mengering bisa digunakan untuk kebutuhan sehari hari. Seperti mandi, mencuci pakaian dan lain lain.
“Kalau untuk kebutuhan air minum kami harus membeli air isi ulang dalam kemasan galon,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah bisa memperhatikan kebutuhan warganya terutama mengenai air bersih di saat musim kemarau panjang.(isno/gopos)