GOPOS.ID, GORONTALO – Tiga perempuan pekerja hiburan diamankan dalam penggerebekan kafe hiburan malam dekat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kota Gorontalo, Kelurahan Tenda, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo, Jumat (23/8/2019). Satu dari perempuan, yang biasa disebut ladies itu, dalam kondisi hamil tiga bulan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tiga perempuan yang diamankan itu yakni yakni JD alias Anti (22), KR alias Ika (20) dan NN alias Lia (21). Anti tercatat berdomisili di Kecamatan Bongomeme, Kabupaten Gorontalo. Ika berasal dari Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Sementara Lia merupakan warga Manado, Sulawesi Utara.
Lia diketahui dalam kondisi hamil tiga bulan. Saat dimintai keterangan oleh petugas, Lia mengaku telah menikah. Akan tetapi sang suami telah meninggalkannya saat masih berada di Manado. Mengenai kehamilannya saat ini, Lia menyatakan ia telah memiliki seorang pacar yang berdomisili di Bone Bolango. Hubungan keduanya sudah terjalin sejak 7 bulan lalu.
Saat ini, tiga ladies yang diamankan masih berada di Polsek Kota Selatan. Mereka masih menjalani identifikasi dan pemeriksaan oleh petugas.
“Polsek Kota Selatan masih menunggu kehadiran pemilik kafe untuk dimintai keterangan. Pemanggilan sudah disampaikan kepada pemilik kafe,” ujar Kapolsek Kota Selatan IPTU Georgie A. Sakul,S.I.K.
Baca juga: Kafe Dekat TPI Gorontalo Digerebek, 3 Ladies Diamankan
Menurutnya IPTU Georgie A. Sakul, Polsek Kota Selatan akan mengintensifkan patroli dan razia terhadap lokasi-lokasi yang rawan muncul gangguan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas). Termasuk tempat-tempat hiburan yang menggangu dan meresahkan masyarakat.
“Tim dari Polsek Kota Selatan akan senantiasa melakukan patroli. Termasuk pula Bhabinkamtibmas juga turut melakukan pemantauan situasi Kamtibmas,” ungkap Kapolsek Kota Selatan.
Di sisi lain, informasi yang diperoleh gopos.id, warga di seputaran TPI Kota Gorontalo merasa kesal dengan aktivitas kafe hiburan malam di dekat kompleks TPI Kota Gorontalo. Bunyi musik berlangsung dari malam hingga pagi hari sehingga menggangu kenyamanan warga. Termasuk warga yang hendak melaksanakan ibadah.
“Kami berharap tempat-tempat seperti ini bisa ditertibkan. Kami khawatir bila ini dibiarkan akan mengundang musibah. Apabila musibah datang maka semua masyarakat di sini akan ikut menanggungnya,” ujar Haji Raini Mantu, tokoh masyarakat Kelurahan Tenda.(isno/gopos)
Baca juga: Pemeriksaan Lanjutan, Rusli Tak Ingin Ambil Opsi Damai