GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Salah satu siswa Kelas 6 IT Al-Wathoniyah Gorontalo diduga menjadi korban penganiayaan oleh EM yang merupakan guru sekaligus wali kelasnya, Jumat (17/5/2024).
DK selaku orang tua korban mengungkapkan awal kejadian yang menimpa anaknya tersebut. Saat itu, anaknya bersama siswa lain saat itu berada di lingkungan sekolah saling mengejek dengan menyebut nama orang tua, yang akhirnya berujung perkelahian.
“Karena saling menyebut nama orang tua kayak nama bapaknya atau nama ibunya jadi baku pukul lah mereka. Saat dikumpulkan oleh guru wali kelasnya, bukannya dinasehati atau dipisahkan namun wali kelasnya langsung memukul,” ujar DK.
Akibat pemukulan yang dilakukan oleh EM wali kelasnya ini membuat anak DK mengalami luka lebam di bagian bahu kirinya.
Kejadian tersebut diketahui oleh DK saat anaknya sampai di rumah. Kakak korban melihat ada lebam di bagian bahu korban. Korban menceritakan kejadian tersebut lantaran dipukul gurunya. Kata dia kejadian seperti ini beberapa kali sering terjadi namun ditutupi sang anak.
“Kami dalam hal ini sudah melaporkan hal ini ke Polresta Gorontalo Kota. Meskipun mau mediasi, saya harus jalankan proses hukumnya,” tegas DK.
Dia menilai hal ini sudah mencoreng dunia pendidikan, apalagi zaman sudah berubah yakni merdeka belajar. Sebagai orang tua dirinya tidak menerima hal tersebut dan akan terus menindaklanjuti hal ini.
“Sebagai dosen kesehatan, kalau dilihat dari gambar yang luka lebam anak saya itu, kalau dijewer itu kan merah, tapi ini kayak ada pukulan benda tumpul kena tulang, dan saya tidak terima,” tutupnya.
Terpisah, Kapolresta Gorontalo Kota Kombes Pol Ade Permana melalui Kasat Reskrim Kompol Leonardo Widharta membenarkan jika telah menerima laporan terkait dugaan kekerasan yang dilakukan oleh oknum guru terhadap siswa AKLH (11).
“Benar kami telah menerima dugaan kekerasan yang dilakukan oleh wali kelas terhadap salah satu siswa kelas 6,” jelas Kompol Leonardo.(Putra/Sari/Gopos)