GOPOS.ID, GORONTALO – Provinsi Gorontalo mengelar peringatan 102 tahun Hans Bague (HB) Jassin. Seorang kritikus sastra kelahiran Gorontalo 1917 silam. Peringatan terhadap pria yang dijuluki Paus Sastra Indonesia itu dilaksanakan melalui kegiatan Obrolan Literasi Nasional di gedung Bele Li Mbui, Kota Gorontalo, Rabu (31/7/2019).
Obrolan Literasi Nasioal digagas bersama oleh Dewan Riset Daerah (DRD), Kantor Bahasa Gorontalo, Perpustakaan UNG serta komunitas sastra di Gorontalo. Kegiatan tersebut menampilkan narasumber di antaranya Sastrawan Nirwan Dewanto, Sunu Wasono pengajar di Universitas Indonesia, Diki Lukman Hakim dari Pusat Dokumentasi Sastra HB. Jassin, Jakarta, serta Budayawan Gorontalo Prof. Nani Tuloli.
Selain membahas mengenai permasalahan dan perkembangan sastra Indonesia, Obrolan Literasi Nasional memperingati 102 tahun HB Jassin juga menampilkan pameran dan lokakarya. Pameran menampilkan beragam hasil karya HB Jassin. Pada kesempatan tersebut turut pula dilakukan peluncuran buku HB Jassin. Buku berjudul “HB Jassin dan Gema Gorontalo, Literasi, Lokalitas dan Keindonesiaan di Panggung Dunia”. Buku tersebut ditulis oleh Dr.Basri Amin.
“HB. Jassin adalah putra Gorontalo yang telah membesarkan Indonesia dengan karya-karyanya di bidang literasi, bahasa, dan kesusastraan,” kata Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim saat membuka Obrolan Literasi Nasional memeringati 102 Tahun HB Jassin.
Baca juga: Revitalisasi Shopping Center, Ikon Baru Kebanggaan Warga Limboto
Menurut Idris Rahim, hasil karya HB Jassin sebagai kritikus karya akan ditampilkan pada pameran Obrolan Literasi Nasional. Hal itu tentunya bertujuan membangun semangat dan motivasi dari para generasi untuk meneladani apa yang telah dilakukan oleh HB Jassin.
“Para guru, generasi muda, siswa, serta kita semua kiranya dapat memanfaatkan hasil karya Bapak HB Jassin sebagai sumber belajar, dan motivasi pengetahuan,” tutur Idris Rahim.
Lebih lanjut Idris Rahim menyampaikan, Pemerintah Gorontalo menaruh apresiasi yang besar terhadap sosok HB Jassin. Sebab, karya-karya yang dilahirkan HB Jassin telah mewarnai Gorontalo maupun Nasional.
“Sebagai bentuk penghargaan, Pemerintah dan Pemangku Adat Gorontalo menganugerahkan gelar adat untuk Bapak HB Jassin pada 1993. Yaitu gelar adat Ti Molotinepa Wulito, yang artinya Putra Terbaik Bangsa yang Menguasai Bahasa,” tutur Idris Rahim.
Oleh karena itu, Idris Rahim mengajak seluruh masyarakat Gorontalo, agar bisa berjuang bersama, memajukan serta mengharumkan Nama Gorontalo. Hal itu sebagaimana yang telah berhasil dicapai HB Jassin.
“Kami mengajak kepada kita semua, untuk mengokohkan kesadaran untuk melahirkan para pemikir dan para pejuang seperti HB Jassin, yang karya-karyanya membangun pusat dokumentasi sastra di Indonesia” tutur Idris Rahim.(aldi/gopos)