No Result
View All Result
gopos.id
  • BERANDA
  • NEWS
    • Hukum & Kriminal
    • Indepth News
    • INFOGRAFIS
    • Info Pasar
    • Olahraga
    • Pemilu
    • Peristiwa
    • Politik
  • DAERAH
    • Gorontalo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
    • Kabupaten Gorontalo
    • Boalemo
    • Bolmut
    • Kota Smart
    • Wakil Rakyat
  • NASIONAL
  • LIFESTYLE
    • Infotaintment
    • Kuliner
    • Tekno
  • Derap Nusantara
  • MULTIMEDIA
    • Foto
    • Video
  • Gopos Literasi
  • BERANDA
  • NEWS
    • Hukum & Kriminal
    • Indepth News
    • INFOGRAFIS
    • Info Pasar
    • Olahraga
    • Pemilu
    • Peristiwa
    • Politik
  • DAERAH
    • Gorontalo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
    • Kabupaten Gorontalo
    • Boalemo
    • Bolmut
    • Kota Smart
    • Wakil Rakyat
  • NASIONAL
  • LIFESTYLE
    • Infotaintment
    • Kuliner
    • Tekno
  • Derap Nusantara
  • MULTIMEDIA
    • Foto
    • Video
  • Gopos Literasi
No Result
View All Result
No Result
View All Result
gopos.id

WhatsApp Group Motabiya

Muhajir by Muhajir
Rabu 19 Oktober 2022
in Perspektif
0
Menyoal Gorontalo Fashion Street

Muhammad Arif Bina, Kabid Organisasi DPD IMM Gorontalo (Foto: Dok. pribadi)

0
SHARES
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Beberapa pekan belakangan ada satu fenomena keagamaan baru yang muncul di Gorontalo. Seorang pesohor di Gorontalo tiba-tiba membentuk sebuah WhatsApp grup yang diberi nama MOTABIYA. Dalam Video yang diunggahnya melalui akun Facebook pribadinya, Isal Gorapu–begitu ia disebut–menjelaskan WAG itu sengaja dibuat dengan tujuan untuk saling mengingatkan akan pentingnya solat lima waktu.

Tidak tanggung-tanggung, belum sampai satu bulan sejak grup itu dibuat, WAG tersebut sudah memenuhi kapasitas grup selanjutnya melahirkan angkatan berikutnya. Sampai saat ini, sudah ada lima WAG dengan masing-masing anggota didalamnya sekitar 500an anggota dan tidak menutup kemungkinan akan muncul WAG Motabiya 6 dan seterusnya mengingat banyaknya peminat yang ingin bergabung menjadi anggota di dalamnya.

Fenomena ini sebagai bentuk ekspresi keislaman baru di Gorontalo tentu sangat menarik. Pasalnya, kehadiran Isal dengan WAG Motabiya kemudian memunculkan semangat kolektif baru dan semakin meneguhkan bentuk identitas keislaman di Gorontalo. Padahal, ajakan Isal Gorapu untuk saling mengingatkan perihal tentang kewajiban solat tentu tidak pernah luput dari setiap pesan dakwah dan selalu menjadi seruan universal yang disampaian oleh banyak pendakwah di Gorontalo.

Fakta ini kemudian melahirkan banyak pertanyaan tentang WAG Motabiya. Sebenarnya, ada apa dengan Grup WA Motabiya yang akhir-akhir ini populer di Gorontalo? Apakah kehadiran Grup WA Motabiya sampai lima angkatan itu adalah ekspresi keislaman biasa? Atau ada ideologi keislaman yang sedang bertarung di dalamnya? Atau apakah ini hanya bentuk aktualisasi identitas semata?

WAG Motabiya sebagai Bentuk Kesalehan Aktif

Sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, perlu untuk dipahami terlebih dahulu bahwa WAG Motabiya adalah bentuk adaptasi teknologi oleh agama. Hal ini membuktikan bahwa agama peka terhadap satu seting sosial. Dalam artian, agama terus mengalami sebuah proses penyesuaian dengan lingkungan di mana dia hidup dan berkembang.

Fenomena ini turut menjadi anti tesis dari banyak pendapat yang mengatakan bahwa kehadiran internet dan media sosial sebagai turunannya akan membentuk sekularisasi pada masyarakat, kenyataannya WAG Motabiya adalah malah menjadikan banyak anggotanya semakin saleh.

Baca Juga :  Perayaan 'Sweet Seventeen' di Tengah Pandemi Covid-19

Pada titik ini, hubungan antara agama dan media tidak lagi bisa kita sebut sebagai dua entitas yang terpisah meskipun keduanya berbeda; WhatsApp sebagai media sosial merupakan hal yang profan dan agama adalah hal yang sakral.

Relasi keduanya mengarah pada apa yang disebut Stewart M Hoover sebagai mediatiside, proses di mana media dan agama saling membutuhkan dan saling mempengaruhi satu sama lain.

Rasonalitas yang mengarah pada sekularisasi kehidupan modern menjadikan banyak masyarakat yang berusaha untuk mencari pemuas dahaga rohani dengan memanfaatkan perangkat modernitas sebagai tumpuan akhir dalam penyelasian masalah kekinian, salah satunya adalah WA Grup.

Jadi, tidak mengherankan apabila kehadiran WA Grup Motabiya itu membangkitkan semangat kolektif dalam beragama khususnya perihal saling mengingatkan dalam ibadah sebagaimana tujuan awal pembentukan WAG Motabiya.

Selain itu, kehadiran Isal Gorapu dengan WAG Motabiya ini bisa diidentitifkasi sebagai bentuk kesalehan aktif. Kesalehan aktif dalam definisi yang dikemukakan oleh Asef Bayat adalah sebuah rasa tanggung jawab individu untuk membuat pilihan perihal keagamaan dalam kehidupan modern.

Pada dasarnya, kesalehan aktif ini merupakan sebuah respon terhadap relativitas komitmen keagaaman yang semakin menunjukkan keragaman lokal dan global yang muncul bersamaan dengan modernisasi di wilayah perkotaan.

Sederhananya, hal ini cenderung mengarah pada penyempitan paham keislaman melalui pembatasan pemikiran salafis.
Adapun kesalehan aktif ini nampak dari perilaku seseorang yang memilih untuk memutuskan hubungan dengan masa lalunya atau dalam bahasa kekinian disebut dengan hijrah. Tidak hanya itu, wujud dari kesalehan aktif ini juga menjadikan seseorang merasa punya beban kewajiban untuk menceramahi orang-orang yang beriman secara pasif.

Sehingga dalam konteks ini apa yang dilakukan Isal dengan WAG Motabiya tidak bisa kita lihat hanya sebagai praktek keislaman biasa. Ada semacam pengarusutamaan gerakan islam sayap kanan dan ideologi keislaman yang sedang bertarung memperebutkan ruang publik islam di Gorontalo.

Baca Juga :  JANGAN SAMAKAN GORONTALO SEPERTI JAKARTA

Hijrah dan Popularitas Public Figure

Sebagai seorang public figure yang mentereng di Gorontalo, Isal Gorapu punya modal yang mungkin tidak dimiliki oleh banyak pendakwah lain. Modal itu adalah popularitas. Meskipun sebagian pendakwah juga ada yang sudah dikenal luas di kalangan masyarakat Gorontalo, tapi popularitas yang mereka miliki cenderung berbeda dengan popularitas Isal.

Sebagai public figure yang dikenal sebagai komedian lokal, Isal lebih mudah untuk menjangkau banyak khalayak dengan berbagai latar belakang di Gorontalo. Hal semacam ini yang sulit untuk dijangkau oleh popularitas banyak pendakwah di Gorontalo.

Popularitas dan transformasi Isal yang hijrah ini memungkinkan untuk dimanfaatkan oleh para pendakwah Islam di Gorontalo khususnya mereka yang memiliki keyakinan Islam berwajah tunggal.

Popularitas Isal bisa jadi akan bertransformasi menjadi komoditas keislaman baru di Gorontalo yang akan dimanfaatkan untuk memperluas jangkauan dakwah yang tidak bisa dijangkau dengan popularitas pendakwah dan hanya bisa disentuh dengan modal popularitas Isal Gorapu.

Jadi, kalau menggunakan logika ini, saya berasumsi ketertarikan beberapa anggota WAG Motabiya bukan atas dorongan kesadaran ingin beragama secara sungguh-sungguh melainkan ada sugesti popularitas Isal yang hal itu digiring dalam bentuk ekspresi keislaman baru.

Sehingganya adalah sebuah kewajaran ketika WAG Motabiya dibanjiri oleh anggotanya.

Sebagai penutup, saya hanya ingin menekankan bahwa tulisan ini dibuat bukan untuk mereduksi semangat motabiya kawan-kawan. Berdosalah kita yang belum sempurna dalam menjalankan ajaran-ajaran agama padahal sudah didukung oleh perangkat teknologi yang mumpuni. Begitu.

Penulis: Muhammad Arif Bina, Peneliti Bidang Media di Institute for Humanities and Development Studies (InHIDES) dan Ketua DPD IMM Gorontalo Bidang Organisasi

Tags: Isal GorapuMotabiyaWhatApp Grup
Previous Post

Kemenkes: Seluruh Apotek Setop Jual Obat Sirup

Next Post

Cincin Tak Bisa Dilepas, Seorang Pemuda di Gorontalo Datangi Damkar

Related Posts

Koperasi Desa Merah Putih, Jalan Pembangunan dari Pinggiran
Perspektif

Koperasi Desa Merah Putih, Jalan Pembangunan dari Pinggiran

Minggu 29 Juni 2025
Jejak Kepemimpinan di Bone Bolango
Perspektif

Jejak Kepemimpinan di Bone Bolango

Senin 26 Mei 2025
Masjid Raya yang Agung di Gorontalo
Perspektif

Masjid Raya yang Agung di Gorontalo

Sabtu 3 Mei 2025
Siapa yang Berpeluang Memenangkan PSU Gorut?
Perspektif

Siapa yang Berpeluang Memenangkan PSU Gorut?

Jumat 18 April 2025
Mendelik Ke-ogah-an Orang Tilamuta Berolahraga Lari
Perspektif

Mendelik Ke-ogah-an Orang Tilamuta Berolahraga Lari

Kamis 30 Januari 2025
Hati-Hati Gerakan GERINDRA
Perspektif

Hati-Hati Gerakan GERINDRA

Selasa 14 Januari 2025
Next Post
Cincin Tak Bisa Dilepas, Seorang Pemuda di Gorontalo Datangi Damkar

Cincin Tak Bisa Dilepas, Seorang Pemuda di Gorontalo Datangi Damkar

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Terpopuler

  • Sekelompok Orang Serang Kantor Satpol PP Kota Gorontalo

    Sekelompok Orang Serang Kantor Satpol PP Kota Gorontalo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Naik Kuda, Kapolresta Gorontalo Kota Cetak Sejarah di HUT ke-79 Bhayangkara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Siswi MAN 1 Kota Gorontalo Lolos Paskibraka Nasional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Istri Tebas Lengan Suami Usai Pergoki Karaokean dengan LC

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Abdul Gias Tomayahu, Putra Gorontalo Raih Sederet Prestasi Nasional, Buktikan Semangat Lewat Tulisan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
WA Saluran
Facebook Icon-x Youtube Instagram Icon-ttk

© 2019 – 2023 Gopos.id  |  Gopos Media Online Indonesia | Gorontalo.

Iklan  |  Karir  |  Pedoman Media Cyber  |  Ramah Anak  |  Susunan Redaksi  |  Tentang Kami  |  Disclaimer

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • NEWS
    • Hukum & Kriminal
    • Indepth News
    • Info Pasar
    • INFOGRAFIS
    • Olahraga
    • Pemilu
    • Peristiwa
    • Politik
  • DAERAH
    • Gorontalo
    • Ayo Germas
    • Boalemo
    • Bone Bolango
    • Bolmong Utara
    • Gorontalo Hebat
    • Gorontalo Utara
    • Kabupaten Gorontalo
    • Kota Smart
    • Pohuwato
    • Wakil Rakyat
  • NASIONAL
  • LIFESTYLE
    • Infotaintment
    • Kuliner
    • Tekno
  • Derap Nusantara
  • MULTIMEDIA
    • Foto
    • Video
  • Gopos Literasi

© 2019-2023 Gopos.id Gopos Media Online Indonesia | Gorontalo.