GOPOS.ID, GORONTALO – Tren jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Awal tahun 2022 mengalami peningkatan dengan jumlah 192 penderita pada periode Januari-Februari 2022. Satu diantara jumlah kasus tersebut meninggal dunia di Kabupaten Gorontalo.
Informasi dirangkum gopos.id dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango menjadi daerah dengan angka penderita DBD tertinggi. Yaitu sebanyak 20 penderita Bulan Januari dan 25 orang penderita pada Februari. Kasus tertinggi selanjutnya terjadi di Kabupaten Gorontalo yaitu dengan 30 penderita pada Januari dan 13 di Bulan Februari 2022.
Kasus DBD tertinggi selanjutnya ada di Kabupaten Pohuwato dengan jumlah penderita 13 orang di Bulan Januari dan 19 orang penderita di Bulan Februari. Sedangkan angka penderita DBD di Kabupaten Boalemo tercatat ada 4 orang di Bulan Januari dan 27 orang di Bulan Februari.
Untuk Kota Gorontalo tercatat ada 18 kasus DBD Bulan Januari dan 6 kasus di Bulan Februari. Kasus DBD terendah di Provinsi Gorontalo terjadi di Kabupaten Gorontalo Utara dengan tanpa kasus DBD di Bulan Januari. Sedangkan jumlah penderita DBD di Bulan Februari ada sebanyak 17 penderita.
Baca juga:Â 423 Kasus DBD di Gorontalo Selama 2021, 13 Diantaranya Meninggal Dunia
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, dr. Yana Yanti Suleman mengatakan, peningkatan kasus DBD di awal tahun 2022 ini disebabkan adanya perubahan musim atau pancaroba musim hujan dan musim panas.
“Ini sebenarnya yang membuat hidup dari telur nyamuk lebih mudah. Jadi misalnya panas 5 hari telur itu mempersiapkan diri untuk menetas. Ketika hujan membasahi dinding-dinding tempat penampungan air tempat telur-telur nyamuk itu hidup, maka telur-telur itu langsung menetas,” ujar dr. Yana kepada gopos.id.
Mantan Direktur RSUD Hasri Ainun Habibie ini berpesan, agar masyarakat dapat melakukan pencegahan dari gigitan nyamuk demam berdarah dengan melakukan 3M plus.
“Yaitu menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air, menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air serta memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular Demam Berdarah,” ujar dr. Yana.
Selain pencegahan 3M plus. Masyarakat juga bisa menghindari dari gigitan nyamuk dengan menggunakan pakaian lengan panjang serta menggunakan obat anti nyamuk. (muhajir/gopos)