GOPOS.ID, GORONTALO – Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, mengeluarkan instruksi yang ditujukan kepada Warga Negara Asing (WNA). Seluruh WNA yang ada di Gorontalo diperintahkan untuk segera meninggalkan daerah ini paling lambat Senin, 30 Maret 2020.
Instruksi tersebut disampaikan Rusli Habibie menindaklanjuti perkembangan Corona Virus Disease (Covid-19), Sabtu (28/3/2020).
“Semua Warga Negara Asing paling maksimal Senin 30 Maret 2020 sudah harus meninggalkan Gorontalo. Keputusan ini sudah saya sampaikan tadi ke Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda),” ujar Rusli Habibie.
Menurut Rusli Habibie, Pemprov Gorontalo dan instansi terkait akan melakukan pemantauan terhadap keberadaan orang asing. Hal itu untuk memastikan WNA yang ada di Gorontalo, telah meninggalkan daerah ini.
“Saya sudah perintahkan kepala dinas untuk memantau tempat-tempa tinggal mereka,” kata Rusli Habibie.
Lebih lanjut seiring instruksi pemulangan WNA, Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie juga turut memberlakukan lockdown bagi WNA yang hendak masuk ke Gorontalo. Termasuk Tenaga Kerja Asing (TKA).
“Bagi TKA asal China yang sudah lama bekerja di Pelabuhan Anggrek dan PLTU Tanjung Karang, silakan melanjutkan pekerjaan. Tetapi yang baru masuk, mohon maaf untuk sementara tak bisa,” tutur Gubernur Gorontalo dua periode itu.
Rusli Habibie menambahkan, apabila wabah covid-19 dinyatakan telah aman/terkendali maka pihaknya memberi kesempatan bagi TKA untuk datang ke Gorontalo.
“Tetapi untuk saat ini jangan ada dulu penambahan TKA,” imbuhnya menekankan.
Di sisi lain, Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, mengimbau masyarakat tak perlu khawatir akan ketersediaan pangan terkait wabah Covid-19. Saat ini stok pangan di wilayah Provinsi Gorontalo dalam kondisi aman.
“Beras yang ada di gudang bulog bisa sampai Desember. Begitu juga gula pasir, ada sebanyak 3.500 ton di gudang PG Tolangohula. Kemudian bawang merah, bawang putih, minyak kelapa, semuanya tersedia dalam jumlah yang cukup,” urai Rusli Habibie.(pras/gopos)