GOPOS.ID, MANANGGU – Sejumlah warga mendatangi Polsek Mananggu menuntut keadilan menyusul peristiwa kecelakaan lalu lintas diduga akibat dikejar oleh Anggota Satlantas Polres Boalemo saat melakukan razia, Selasa (18/7/2023).
Peristiwa itu terjadi di jalan trans Sulawesi, Desa Salilama, Kecamatan Mananggu, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo dan videonya sempat beredar di media sosial.
Informasi yang dirangkum Gopos.id, peristiwa ini bermula saat Kasim Alaika (30) warga setempat yang mengendarai sepeda motor, kaget melihat di depannya ada razia dari sejumlah Satlantas Polres Boalemo.
Maksud hati ingin putar balik, Kasim malah mengalami kecelakaan lantaran diduga dikejar oleh Anggota Satlantas Polres Boalemo. Kasim dengan sepeda motornya masuk selokan dan membuatnya harus mendapat perawatan medis.
Warga sekitar yang menyaksikan peristiwa itu seketika protes. Mereka tidak terima dengan tindakan pengejaran dan mempertanyakan apakah layak pelanggar lalu lintas harus dikejar.
Seorang anggota Satlantas sempat membela diri bahwa tidak ada niat mengejar pemotor tadi karena menurutnya, kecelakaan terjadi memang karena kesalahan pengendara motor itu sendiri.
Tak lama kemudian, ratusan warga setempat bersama Ikatan Alumni Komunitas Pelajar Mahasiswa Mananggu (IKA KPMM) mendatangi Polsek Mananggu untuk meminta keadilan.
Setelah menggelar orasi, Kapolsek Mananggu Ipda Maksen Buluati dan sejumlah pejabat Satlantas Polres Boalemo melakukan mediasi.
“Ada beberapa poin hasil mediasi yang disepakati tadi. Yang pertama, pihak kepolisian akan bertanggung jawab terhadap korban kecelakaan,” kata Zulkifli Pongoliu, selaku mediator yang dihubungi Gopos.id.
Kemudian, kata Zulkifli, polisi dalam melakukan razia tidak akan melakukan pengejaran terhadap pelanggar lalu lintas. Selain itu, polisi harus bersikap lebih humanis kepada masyarakat.
“Jika ada tilang, maka prosesnya harus diselesaikan di pengadilan. Artinya, tidak ada oknum-oknum yang melakukan sidang di tempat,” katanya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Boalemo, Iptu Ardi Wisnu Pradana belum menanggapi konfirmasi dari wartawan. Saat dihubungi via telepon dan chat aplikasi WhatsApp tidak ada respon hingga berita ini dilansir.(yusuf/gopos)