GOPOS.ID, GORONTALO – Fenomena angin berputar layaknya tornado terjadi kompleks di Rumah Sakit Toto Kabila (RSTK) Bone Bolango, Kamis (9/2/2023). Meski terbilang kecil dan berlangsung singkat, fenomena alam itu sempat mengundang perhatian warga dan menjadi viral di kalangan warganet Gorontalo.
Terkait fenomena tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Djalaluddin Gorontalo, menjelaskan kejadian tersebut adalah Whirlwind atau dust devil. Kejadian angin yang berputar itu terbentuk karena adanya perbedaan suhu antara permukaan tanah dan udara di atasnya yang lebih dingin.
“Sinar matahari yang intens (terik) menyebabkan permukaan tanah menjadi sangat panas dan menyebabkan udara di atasnya menghangat dan naik. Ketika udara yang lebih hangat naik, udara di atasnya yang lebih dingin mengalir ke dalam dan menggantikan udara yang naik tersebut. Proses inilah yang membentuk suatu daerah dengan perbedaan suhu yang signifikan antara udara di atas dan di bawah,” urai Koordinator Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Djalaluddin Gorontalo, Sayid Mahadir, kepada gopos.
Ketika udara dingin mengalir ke dalam daerah yang lebih hangat, lanjut Syaid Mahadir, maka udara akan mulai berputar. Perputaran terjadi karena adanya perbedaan tekanan di sekitar daerah tersebut. Udara hangat yang naik terhisap ke dalam pusaran angin dan menguatkan putaran tersebut.
“Pusaran angin ini kemudian akan terus berputar dan dapat membawa debu dan benda-benda kecil lainnya,” kata Sayid Mahadir.
Menurut Syayid Mahadir, Umumnya whirlwind biasanya terjadi pada hari-hari yang cerah dan tenang ketika sinar matahari sangat terik. Whirlwind juga sering terjadi di daerah yang kering seperti gurun dan area lahan yang luas.
“Meskipun lebih kecil dan lemah daripada puting beliung, namun whirlwind masih dapat menyebabkan kerusakan pada benda-benda yang terkena dampaknya,” tandas Sayid Mahadir.(muhajir/gopos)