GOPOS.ID, TILONGKABILA – Unit Transfusi Darah (UTD) Rumah Sakit Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango akan segera beroperasi mulai akhir bulan Juni 2021 nanti. Ini terealisasi setelah diadakannya visitasi oleh Pemerintah Kabupaten Bone Bolango, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Dinas Kesehatan Bone Bolango, BPOM Gorontalo, PMI Gorontalo, dan Tim Visitasi lainnya, Kamis (17/6/2021).
Sekretaris Daerah Kabupaten Bone Bolango, Ishak Ntoma mengatakan, proses legalitas operasional UTD RS Toto Kabila ini, akan segera dilaksanakan selambat-lambatnya akhir bulan Juni nanti. Kemudian akan segera dikeluarkan izin operasional oleh pihak pemerintah.
“Sebagai penekanan yaitu dari sisi sarana dan prasarana. Tetapi UTD RS Toto Kabila, kami nilai ini sangat memadai. Hanya ada beberapa hal yang terlupakan, dari alur akses yang perlu untuk diperbaiki dan lengkapi,”kata Ishak.
Ishak Ntoma menuturkan kebutuhan darah menjadi sesuatu yang penting bagi penerima, atau pasien namun terkadang informasi itu masih kurang.
“Sehingga harus disediakan ruangan khsusus untuk mengelola informasi ketersediaan darah. Atau bisa dibuatkan aplikasi yang bisa di beri nama SITRADA (Sisitem Informasi Transfusi Darah). Sehingga ketersidaan informasi bagi pasien atau pendonor bisa terpenuhi dengan baik,” tutur Ishak
“Dengan ketersediaan informasi ini, apa yang menjadi misi kita untuk kemanusiaan bisa berjalan dengan baik,” tambah Ishak.
Ishak Ntoma berpesan kepada petugas dan penanggung jawab UTD RS Toto Kabila, agar tetap memperhatikan SOP, serta memahami struktur peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan transfusi darah. Agar petugas tidak terperangkap pada perbuatan yang melanggar hukum.
Ishak Ntoma juga meminta agar para petugas dan penanggungjawab bisa melakukan komunikasi yang transparan, cepat, bagus, dan simpel, dengan beberapa pihak seperti Rumah Sakit, PMI, BPOM, Kepolisian, dan Komunitas yang bergerak di bidang kemanusiaan.
Sementara itu Ketua Tim Visitas, dr. Sabriani Ibrahim menuturkan dari hasil penilai masih ada yang menjadi catatan untuk segera diperbaiki.
“Seperti alur gedungnya, memang ini masih tergolong baru. Jadi akses dari ruangan pasien atau dari masyarakat yang mau kesini masih perlu dibuatkan alur tersendiri. Akses jalan antara gedung rumah sakit dan gedung UTS perlu diadakan. Takutnya jika terjadi hujan akan terkendala pasien untuk datang kesini. Tiap ruangan harus ada tempat cuci tangan, penyediaan pengukur suhu ruangan, ketersediaan ruangan logistik, limbah harus ada pemisahan antara yang cair dan padat, serta ketersediaan ruang ganti baju atau APD,” jelas dr. Sabriani.
Namun secara keseluruhan dr. Sabriani mengungkapkan UTD RS Toto Kabila, sudah bisa beroperasi untuk melayani kebutuhan darah masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, dr. Yana Yanti Suleman menjelaskan, banyak peraturan yang mengatur tentang layanan transfusi darah. Di antaranya Undang-Undang kesehatan, pelayanan publik, peraturan pemerintah tentang pelayanan darah, serta Peraturan Menteri Kesehatan No. 83 Tahun 2014.
“Dengan adanya aturan ini, semoga bisa menjadikan kita lebih waspada dan kemudian menaati aturannya,” ungkap dr. Yana.
dr.Yana Yanti Suleman juga berpesan agar limbah UTD, harus dikelola dengan baik. Sebab hal itu selalu menjadi sorotan bagi orang yang merasa dirugikan.
“Karena darah ini merupakan sesuatu yang berbahaya, jika limbahnya kemana-mana dan tidak terkelola dengan baik,” ujar dr. Yana.
Kepala UTD RS Toto Kabila, dr, Sthevanus TH. Usman mengatakan pihaknya siap untuk memperbaiki tambahan dari tim visitasi. Sehingga pelayanan transfusi darah akan lebih baik.
Dr. Sthevanus TH. Usman juga berharap dengan tersedianya UTD RS Toto Kabila, bisa mempermudah masyarakat yang membutuhkan transfusi darah. Sehingga tidak perlu lagi ke Kota Gorontalo. (Indra/Gopos)