GOPOS.ID, GORONTALO – Dari ribuan universitas di tanah air. Universitas Negeri Gorontalo (UNG) merupakan satu dari tujuh universitas yang mendapat kepercayaan Islamic Development Bank (IDB). Kepercayaan itupun mampu dijaga UNG.
Hal itu ditandai dengan pembangunan kampus baru di kawasan Block Plan Bone Bolango. Pembangunan gedung kampus yang dimulai pada Juli 2018 itu berjalan sesuai proposal yang diajukan.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pembelajaran Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Rina Indiastuti mengemukakan, banyak perguruan tinggi yang mengusulkan dan mengajukan proposal untuk peningkatan kualitas pendidikan. Namun pemerintah dalam hal ini Kemenristekdikti dan Bappenas melihat mana yang paling memerlukan.
“Waktu itu UNG dinilai paling layak mendapatkan pendanaan. Alasannya LPT atau perguruan tinggi yang menghasilkan pendidikan calon-calon guru. Kedua, ada potensi ekonomi daerah yang baik. Sehingga gorontalo termasuk daerah dengan kriteria tersebut,” ungkap Rina Indiastuti.
Baca juga: Jumlah Mahasiswa UNG Diproyeksi Bertambah Jadi 22 Ribu Orang
Pendanaan pengembangan pendidikan diawali pengajuan proposal oleh perguruan tinggi. Selanjutnya proposal akan dinilai oleh Kemenristekdikti bersama Bappenas. Setelah itu diusulkan ke IDB selaku penyandang dana.
“IDB akan melihat kelayakannya. Dan UNG dinilai layak diberikan pendanaan,” ungkap Rina Indiastuti.
Menurut Rina Indiastuti, upya pimpinan perguruan tinggi, termasuk tim di dalamnya, sangat berperan penting dalam pengajuan proposal.
“Dana yang diberikan sangat tinggi. Itu dilihat dari pengajuan proposal kebutuhan. Sebagai contoh, mereka ingin membangun perpustakaan, fakultas, auditorium dan sebagainya. Lalu kami cek, apakah itu perlu atau tidak. Ternyata itu sangat diperlukan,” tutur Rina Indiastuti.
“Kalau dinilai itu perlu, maka berapapun dana yang diminta akan disetujui. Tidak boleh mengada-ada. Kelayakan itu sangat perlu sesuai kebutuhan,” sambung Rina Indiastuti menekankan.
Lebih lanjut Rina Idiastuti menekankan, proses pengawasan dana oleh IDB sangat ketat. Setelah disalurkan dari Kementerian Keuangan, diawasi Bapenas. IDB juga melakukan pengontrolan dan pengawalan terhadap dana yang diberikan.
“Sehingga tidak bisa dana yang diberikan itu hanya digunakan tidak sesuai dengan proposal. Kalau di tengah jalan diketahui tidak sesuai maka yang akan ditegur adalah kementerian terkait,” ungkap Rina Indiastuti.
Baca juga : Kampus Baru UNG, Karya 10 Tahun Perjuangan
Menurut Rina Indiastuti, sampai dengan peresmian hari ini, pembangunan kampus baru sudah sesuai dengan proposal. Hal itu tak lepas dari kerja sama yang baik, serta komitmen penanggung jawab IDB di UNG.
“Pak Menteri sebagai penangungg jawab merasa bersyukur apa yang dibangun sesuai. Kalau di luar belum ada taman, lanscape itu karena di proposal tidak ada, tidak diminta,” kata Rina Indiastuti.
Ia pun berharap, pembangunan kampus baru ini memberikan dampak yang besar. Yaitu peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Gorontalo.
“Sumber daya yang dihasilkan lebih bermutu dan berdaya saing. Itu yang sangat penting dari adanya pembangunan kampus ini,” tandasnya.(ndi)