GOPOS.ID, GORONTALO – Selain di masjid. Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo membolehkan pelaksanaan salat Idulfitri berjemaah di lapangan terbuka. Sedikitnya ada tujuh lapangan yang akan menjadi pusat pelaksanaan salat Idulfitri di Kota Gorontalo.
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, menjelaskan lapangan-lapangan yang akan menjadi pusat pelaksanaan salat Idulfitri berjemaah tersebar di kecamatan yang ada di Kota Gorontalo. Seperti Lapangan Taruna Remaja, Lapangan Padebuolo, Lapangan Buladu, serta Lapangan Sipatana.
“Sejauh ini ada tujuh lapangan yang diusulkan untuk menjadi pusat pelaksanaan salat Idulfitri di Kota Gorontalo,” ujar Marten Taha.
Menurut Marten Taha, Pemkot Gorontalo akan mengatur teknis pelaksanaan salat Idulfitri di lapangan, yang mengacu pada standar protokol kesehatan (prokes). Seperti pengaturan jarak antara jemaah agar tidak menimbulkan kerumunan. Kemudian pengaturan jemaah saat masuk dan keluar lapangan.
“Selain itu akan diatur untuk materi khutbah tidak terlalu panjang, serta tidak ada salaman setelah salat Idulfitri. Memang sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Gorontalo, ketika khatib selesai khutbah maka akan berlomba untuk menyalami khatib. Tetapi karena ini masih situasi pandemi, kita tiadakan untuk bersalaman seusai salat Idulfitri,” tutur Marten Taha.
Lebih lanjut, mantan Ketua DPRD Provinsi Gorontalo itu, mengingatkan kepada masyarakat, khususnya warga Kota Gorontalo yang akan melaksanakan salat Idulfitri berjemaah, agar disiplin menerapkan prokes. Seperti senantiasa menggunakan masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir, atau hand sanitizer.
“Saat ini kasus aktif Covid-19 di Kota Gorontalo sudah menurun. Tetapi hal ini tidak boleh membuat kita lengah. Ketaatan dan kedisiplinan protokol kesehatan sangat penting,” imbau Marten Taha.(adm-02/gopos)