GOPOS.ID, GORONTALO – Transaksi keuangan digital melalui kanal pembayaran Quick Responses Indonesia Standard (QRIS) di Gorontalo mengalami kemajuan pesat. Hal itu tercermin pada volume transaksi QRIS di Gorontalo sepanjang semester I 2023 .mencapai 630 ribu transaksi.
Capaian sebanyak 630 transaksi ini telah melampaui target yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Pada 2023 ini, Bank Indonesia menargetkan pertumbuhan QRIS di Provinsi Gorontalo sebanyak 55 ribu pengguna baru, dan sebanyak 560 ribu transaksi.
“Untuk capaian transaksi sudah 115 persen dari target yang ditentukan,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Dian Nugraha, pada Bincang Bersama Media, Kamis (24/8/2023).
Pesatnya kemajuan transaksi QRIS di Provinsi Gorontalo memiliki keterkaitan dengan berbagai upaya Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo dalam memasyarakatkan penggunaan QRIS. Seperti pemanfaatan QRIS dalam transaksi keuangan pemerintah daerah, pembayaran retribusi dan pajak daerah, peluncuran pejuang QRIS Gorontalo hingga pengenalan QRIS melalui kurikulum pendidikan untuk SMA/SMK.
“Dalam setiap kegiatan kita juga turut memasyarakatkan pemanfaatan QRIS. Seperti pada upacara HUT 78 RI baru ini dengan melakukan scan Rp78,” kata Dian Nugraha didampingi Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Ridwan Nurjamal.
Untuk pertumbuhan QRIS di Gorontalo sampai dengan Juni 2023 telah mencapai 22 ribu atau sekitar 40 persen. Dengan pertambahan jumlah pengguna baru tersebut, total penggguna QRIS di Gorontalo mencapai 62.091 pengguna.
Sementara itu jumlah merchant QRIS di Gorontalo hingga Juni 2023 mencapai 90.951 merchant. Sebaran merchant paling tinggi berada di Kabupaten dan Kota Gorontalo dengan capaian sebesar 78 persen.
“Merchant QRIS di Provinsi Gorontalo didominasi oleh skala usaha mikro yang mencapai 79 persen, dan usaha kecil 17 persen. Sedangkan untuk usaha menengah hanya sebesar 1,3 persen dan usaha besar sebesar 2,6 persen,” tutur Dian Nugraha.(hasan/gopos)