GOPOS.ID, SUWAWA – Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI), bekerja sama dengan Dinas Sosial Kabupaten Bone Bolango, menyosialisasikan persiapan pembentukan Pusat Kesejahteraan Terpadu (Puskesos). Juga Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT), di Kabupaten Bone Bolango.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Bupati Bone Bolango, yang diwakili Asisten III Bidang Administrasi Setda Kabupaten Bone Bolango, Iwan Mustapa. Pembukaan tersebut dilaksanakan di Aula Kantor Bappeda-Litbang Bone Bolango, Kamis (24/06/2021).
Pada kesempatan itu, Peneliti Madya Direktorat Pemberdayaan Sosial Kemensos RI, Badrun Susantyo mengungkapkan, arah kebijakan penyelenggaraan Pusat Kesejahteraan Terpadu (Puskesos), dan Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT).
Badrun Susantyo mengatakan, Puskesos merupakan lembaga yang dibentuk untuk memudahkan warga miskin dan rentan miskin. Serta Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) untuk mendapatkan akses, dan menjangkau layanan perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan. Baik yang dikelola oleh pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, pemerintah desa/kelurahan, dan lembaga non-pemerintah.
“Puskesos menjadi wadah mewujudkan adanya sinergi berbagai potensi, dan sumber daya masyarakat. Memperkuat jaringan-jaringan sosial, dan membangun kebersamaan dalam mengatasi permasalahan sosial di tingkat lokal.” Kata Badrun.
Sedangkan SLRT, Badrun Susantyo menjelaskan adalah sistem yang membantu mengidentifikasi kebutuhan masyarakat miskin, dan rentan miskin. Lalu menghubungkan mereka dengan program dan layanan, yang dikelola oleh pemerintah dan non-pemerintah.
Sementara itu, Bupati Bone Bolango Hamim Pou dalam sambutannya yang dibacakan Asisten III Bidang Administrasi Iwan Mustapa mengatakan, peningkatan kesejahteraan dan perlindungan sosial bagi penduduk miskin, dan rentan miskin adalah salah satu prioritas daerah Kabupaten Bone Bolango, yang diarahkan dalam RPJMD 2021-2026.
“Hal ini juga merupakan amanat RPJMN 2020-2024. Terkait dengan penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang partisipatif, dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM),” kata Iwan.
Iwan Mustapa menegaskan, bahwa penanganan kesejahteraan sosial termasuk upaya pengurangan rakyat miskin. Ini merupakan komitmen utama pemerintah daerah kedepan. Target kita adalah penurunan kemiskinan menjadi 12,34% pada 2026.
“Tentu ini membutuhkan inovasi, kolaborasi, sinergitas, dan program aksi yang tepat. Dimulai dari perencanaan yang tepat, pendataan yang benar, identifikasi masalah, dan sumber daya serta pengembangan dan pelaksanaan program dengan tepat, dan berkualitas,” tegas Iwan.
Iwan Mustapa berharap, dengan terbentuknya Puskesos SLRT menjadi salah satu garda terdepan di tingkat bawah, untuk memperkuat konsolidasi pelayanan kesejahteraan sosial yang berkualitas, komprehensif, dan partisipatif.
”Termasuk konsolidasi data sasaran program kesos. Untuk melayani keluhan masyarakat, menjembatani masyarakat dengan program kesejahteraan sosial, yang ada serta layanan kesejahteraan sosial lainnya,” harap Iwan.
Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial Dian Susilo dalam laporannya menjelaskan, kegiatan sosialisasi persiapan pembentukan Puskesos dan SLRT, dimaksudkan untuk menyamakan pemahaman dan memberikan penguatan kapasitas, kepada desa-desa calon lokasi pembentukan Puskesos dan SLRT, dan bagaimana pelaksanaannya. Ini sebagai wujud perlindungan sosial dan penanggulanan kemiskinan di Kabupaten Bone Bolango.
“Adapun tujuan pembentukan Puskesos dan SLRT ini, adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem perlindungan sosial. Guna mengurangi kemiskinan, kerentanan dan kesenjangan,” jelas Dian. (Indra/Gopos)