GOPOS.ID, GORONTALO – Proyek revitalisasi Danau Limboto terkendala sedimentasi dan daerah aliran sungai (DAS), Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo lakukan monitoring.
Kendala revitalisasi ini diungkapkan oleh PPK Embung Balai Wilayah Sulawesi II, Wempy Warokka bahwa sedimentasi dan penanganan DAS menjadi masalah utama dalam revitaslisasi untuk bisa mengatur baiknya pengaliran air di Danau Limboto.
“Ada kunjungan dari Kementerian dan DPRD Provinsi Gorontalo, setelah melihat kondisi lapangan, masalah utama adalah sedimentasi dan juga DAS. Kedepannya bisa dibangun kanal,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi III DPRD Provinsi Gorontalo, Thomas Mopili mengatakan bahwa anggaran yang dikelurakan setiap tahunnya untuk revitalisasi inni mencapai Rp. 28 miliar. Namun, hingga kini Danau Limboto masih dikhawatirkan terjadi pendangkalan.
“Kita support Balai Sungai yang menangani revitalisasi ini. Tapi kita juga harus tau perencanaan kedepan seperti apa,” ujarnya.
Menurut Thomas, masalah ini perlu dievaluasi agar pembangunan bisa segera terselesaikan dan anggaran bisa diminimalisir agar tidak banyak terbuang.
“Kita harus evaluasi. Kedepan akan diundang para teknisi dan seluruh pekerja dari proyek ini, dan kita bahas bersama. Hasilnya kita bawa ke kementerian, agar ada penanganan khusus dan anggaran tidak mubazir,” tutup Thomas. (Aldy/gopos)