GOPOS.ID, GORONTALO — Rencana perbaikan Jalan Taman Surya, Kota Gorontalo, bakal kembali tersendat. Padahal, perbaikan jalan tersebut telah lama dinanti masyarakat karena kondisi aspal yang mulai rusak dan menimbulkan keluhan pengguna jalan.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Komisi III DPRD Kota Gorontalo, Ariston Tilameo. Dia mengungkapkan, anggaran perbaikan jalan sebenarnya telah disiapkan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp10 miliar.
Menurut Ariston, anggaran tersebut sebelumnya telah dicantumkan dalam APBD tahun 2025, sebagai bagian dari upaya pemerintah daerah meningkatkan kualitas infrastruktur jalan. Namun, karena adanya kebijakan efisiensi di tingkat pusat, dana tersebut tidak jadi disalurkan ke daerah.
“Untuk jalan Taman Surya, sudah kita anggarkan sebelumnya lewat DAK senilai Rp10 miliar. Itu sudah masuk dalam rencana kegiatan tahun ini. Tapi karena pemerintah pusat menerapkan efisiensi anggaran, dana itu ditarik kembali. Jadi sementara, belum bisa direalisasikan,” ujar Ariston.
Penarikan dana tersebut tentu sangat disayangkan karena Jalan Taman Surya termasuk jalur vital yang menjadi penghubung aktivitas masyarakat dan perkantoran. Kerusakan jalan di beberapa titik juga dinilai cukup mengganggu kenyamanan dan berpotensi membahayakan pengendara.
“Jalan ini bukan sekadar fasilitas umum biasa. Ini jalur penting. Banyak masyarakat yang melintas setiap hari, termasuk anak-anak sekolah, pekerja, bahkan kendaraan layanan publik. Kalau dibiarkan rusak, risikonya bukan cuma tidak nyaman, tapi bisa timbul kecelakaan,” tegasnya.
Menanggapi kondisi tersebut, Komisi III DPRD tidak tinggal diam. Sebagai langkah antisipasi agar kerusakan tidak semakin parah, pihaknya langsung mengusulkan kepada Pemerintah Kota Gorontalo agar perbaikan dilakukan melalui skema pemeliharaan jalan.
“Kita sudah diskusikan bersama pemerintah daerah. Karena dana besar untuk rehabilitasi belum tersedia, maka alternatifnya adalah mengalokasikan dana dari pos pemeliharaan. Ini agar jalan yang rusak bisa ditambal dulu. Tidak harus semuanya, tapi minimal titik-titik yang paling parah,” jelas Ariston.
Ia menegaskan bahwa langkah ini bukan bentuk kompromi terhadap kualitas pembangunan, melainkan bentuk kepedulian agar masyarakat tetap bisa merasakan layanan infrastruktur yang layak. Menurutnya, lebih baik melakukan pemeliharaan sementara daripada membiarkan kerusakan semakin meluas.
“Kalau menunggu perbaikan total yang besar-besaran, kita bisa butuh waktu dan proses panjang lagi. Jadi, untuk menjaga agar fungsinya tetap bisa dirasakan masyarakat, kita upayakan pemeliharaan dulu. Ini bentuk kehadiran negara dalam menjawab kebutuhan masyarakat,” ujarnya lagi.
Lebih jauh, Ariston berharap pemerintah pusat juga bisa mempertimbangkan kembali alokasi anggaran untuk daerah-daerah yang memiliki kebutuhan mendesak seperti Kota Gorontalo.
Dengan usulan tersebut, Komisi III berharap Pemerintah Kota Gorontalo dapat segera menganggarkan biaya pemeliharaan dan memulai perbaikan dalam waktu dekat. Masyarakat pun diminta untuk bersabar dan tetap berhati-hati saat melintas di kawasan Jalan Taman Surya.(Arni/Maryam/Gina/Sulis/Rama/Gopos)