GOPOS.ID, BONE BOLANGO – Musim kering dengan ketersediaan air yang minim, menjadi momok bagi petani. Terutama para petani padi/sawah. Namun lain halnya dengan petani di Gorontalo. Meski musim kering, petani di Gorontalo masih bisa menanam padi.
Hal itu berkat penerapan sistem Tanam Benih Langsung atau Tabela. Penerapan sistem Tabela ini dicanangkan di Desa Dutohe, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango. Pencanangan dilakkukan oleh Kepala Pusat Penyuluh (Kapusluh) Kementerian Pertanian RI, Dr.Lely Nuryati, bersama Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, Dr.Mulyadi D Mario, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Gorontalo serta gabungan kelompok tani (gapoktan).
Sistem tanam benih langsung (tabela) merupakan sistem penanaman padi tanpa melalui persemaian dan pemindahan bibit. Yaitu ditaburkan langsung. Sistem ini pada dasarnya sudah dikenal oleh petani Indonesia, terutama oleh petani yang membudidayakan padi gogo atau gogo rancah.
Salah satu dasar dikembangkannya sistem Tabela ini adalah untuk meningkatkan efisiensi produksi. Terutama efisiensi dalam penggunaan tenaga kerja tanam.
Menurut Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Mulyadi D Mario, tujuan pencanangan sistem Tabela adalah untuk memotivasi penerapan teknologi Tanam Benih Langsung untuk percepatan tanam. Yakni ketika ketersediaan air masih ada saat musim kemarau.
“Kita melakukan gerakan ini untuk memotivasi petani. Meski dalam musim kemarau seperti ini, dan masih tersedia cukup air, maka kita manfaatkan agar air yang ada tidak terbuang dengan percuma. Kita dorong para petani untuk melakukan pertanaman dengan sistem Tabela” tutur Mulyadi Mario.
Baca juga: PUPR Gorontalo Buka Akses Jalan Usaha Pertanian
Sementara itu Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Kementerian Pertanian, Lely Nuryati, mengungkapkan kesiapan penyuluh dalam penerapan Tabela di Provinsi Gorontalo. Menurutnya, penyuluh sebagai garda terdepan dalam proses adopsi teknologi, sudah dibekali tentang teknologi penanaman padi menggunakan metode Tanam Benih Langsung (Tabela).
“Dengan penggunakan metode ini akan mempercepat Luas Tambah Tanam (LTT) untuk provinsi Gorontalo,” ujar Lely Nuryati.
Di sisi lain, dalam upaya mengejar target Luas tambah tanam (LTT) UPSUS, dalam beberapa pekan terakhir, Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo telah melakukan konsolidasi bersama pemerintah kabupaten/kota. Langkah itu dilakukan agar target yang telah ditetapkan dapat tercapai sampai akhir September 2019.(hasan/gopos)