GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Sejumlah warga mempertanyakan kegiatan bagi-bagi bantuan yang dilakukan kelurahan di malam hari. Padahal pemerintah provinsi Gorontalo sudah mengeluarkan Pergub yang melarang aktivitas di luar jam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada malam hari.
Seperti yang terpantau gopos.id malam ini di Kantor Lurah Heledulaa Utara, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo yang sampai dengan pukul 22.00 WITA, aktivitas bagi sembako masih berlangsung, Selasa (5/5/2020).
Bahkan sejak pukul 19.00 WITA, kerumunan massa memadati kantor kelurahan untuk mendapatkan bantuan sembako tersebut.
Lurah Heledulaa Utara, Fendry Berahim kepada gopos.id mengakui bahwa pembagian bantuan sembako yang diberikan pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Kecamatan Kota Timur, sejatinya akan disalurkan di kantor Camat. Hanya saja keterbatasan personil ke kecamatan, membuat masing-masing kelurahan mengambil bagian. Untuk kelurahan Heledulaa Utara sendiri kebagian 150 paket sembako.
“Bantuan ini disalurkan setelah magrib pak. Setelah berbuka puasa. Kita juga menunggu minyak kelapa dan telur yang akan distribusikan. Setelah semua sembako itu sudah ada semua, baru kita bagi. Sebab sebelum jam 17.00 itu paketnya belum lengkap,” bebernya.
Penyaluran menurut Fendry baru bisa disalurkan badaa magrib ke masyarakat. Pihaknya harus membagikan sembako tersebut di malam hari karena terdapat ikan mentah yang mudah basi ketika tidak segera didistribusi.
Bahkan ketika sembako mulai di salurkan, kerumunan massa penerima bantuan pun berbondong-bondong datang ke kantor kelurahan.
Bahkan warga yang bukan penerima ikut datang ke kantor lurah untuk mempertanyakan apakah mereka mendapatkan bantuan atau tidak.
Baca juga: Hari Kedua PSBB: Pengendara Motor Masih Berboncengan
“Di dalam sembako ini ada ikan. Kalau besok kami distribusi, takutnya ikannya akan merah, akan basi. Ini yang akan menjadi lagi masalah buat kami. Nanti dikira kami memberikan ikan basi kepada warga penerima bantuan. Sehingga dengan sangat terpaksa kami menyalurkan bantuan hingga malam hari ini,” beber Fendry.
“Untuk suasana memang ramai, tapi aman. Karena ada warga yang tidak terdata datang juga. Tetapi sebagian mereka ada yang sudah dapat bantuan di program lain. Ada juga nama-nama yang sudah menerima, tapi menerima lagi. Kami membagikan sesuai data yang kami terima. Sebab data ini bukan dari kelurahan. Kalau data dari kelurahan mungkin kita bagi yang belum dapat,” tandasnya. (prans/gopos)