GOPOS.ID, GORONTALO – Keberadaan mahasiswa Papua di Bumi Serambi Madinah menjadi dinamika keberagaman di Gorontalo. Bahkan mahasiswa-mahasiswa Papua yang melanjutkan kuliah di Gorontalo terterima dengan baik tanpa adanya diskriminasi maupun rasisme terhadap mereka.
Hal ini sebagaimana diungkapkan Wakil Rektor III Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Dr. Udin Hamim, Senin (16/9/2019).
Menurutnya pergaulan mahasiswa Papua dengan mahasiswa lainnya terjalin biasa. Baik itu di ruang belajar dalam kelas maupun di luar area kampus. Bahkan keakraban terlihat kepada mahasiswa Papua ketika memiliki sahabat mahasiswa Gorontalo.
Terkadang diantara mereka sering bercanda gurau untuk menjalin ikatan keakraban tersebut.
“Begitu juga dengan dosen. Mereka memberikan perlakuan sama baik mahasiswa Papua maupun mahasiswa lainnya. Tidak ada perbedaan atau perlakuan khusus,” ujar Udin.
Dari data yang dimiliki saat ini, jumlah mahasiswa Papua yang kuliah di UNG sekitar 82 orang. Dimana sudah ada kerjasama antara Pemda Papua dan UNG dalam peningkatakan sumber daya manusia.
Pihak kampus sendiri berharap agar mahasiswa Papua dapat menyelesaikan perkuliahan mereka sampai dengan selesai. Agar kelak sumber daya manusia yang mereka miliki dapat membangun Papua yang lebih maju dan tidak terpengaruh pada isu-isu yang berkembang.
“Masyarakat Papua ataupun orang tua yanganaknya atau keluarganya sedang kuliah di UNG agar tidak khawatir. Kami disini menjaga mereka penuh dengan kekeluargaan,” tandasnya. (andi/gopos)