GOPOS.ID, KOTA SELATAN – Hiruk pikuk warga yang ingin menyaksikan perayaan Cap Gomeh di kompleks Pasar Setya Praja, Kelurahan Biawu, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo mendadak menjadi histeris, Sabtu (8/2/2020) pukul 17.30 WITA. Itu setelah insiden ledakan tabung gas balon terbang di kompleks tersebut. Akibat ledakan, seorang remaja putri tewas. Selain dua bocah lainnya ikut dilarikan ke rumah sakit.
Informasi yang dirangkum gopos.id, kejadian bermula ketika pedagang balon gas (balon terbang,red), Beni Usman, datang ke perempatan Pasar Setya Praja, Kota Gorontalo. Warga Kelurahan Donggala, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo itu datang menggunakan becak motor (bentor) untuk menjual balon gas di lokasi tersebut.
Setibanya di lokasi, Beni langsung memarkir bentornya yang membawa tabung berisi gas. Beberapa warga di lokasi sempat mencium bau gas (bau belerang,red) yang menyengat. Namun belum sempat menyampaikan kepada Beni, tiba-tiba bunyi letupan terdengar kencang.
Informasi lain yang diperoleh gopos.id, saat tiba di lokasi, Beni langsung memarkir bentornya yang memuat tabung balon gas. Tak beberapa lama kemudian, Beni hendak merokok. Saat menyalakan korek api, tiba-tiba langsung terdengar letupan kencang.
Seketika itu seorang remaja putri dan dua bocah yang berada di dekat bentor terpental. Kondisi sang remaja putri yang belakangan diketahui bernama Putri Anisa Usman (10), bersimbah darah dan tak sadarkan diri. Ketiganya langsung dievakuasi dari lokasi kejadian dan dibawa ke rumah sakit Bunda Kota Gorontalo. Beberapa saat tiba di rumah sakit, kondisi korban remaja putri meninggal dunia.
“Ada satu korban yang meninggal. Sementara korban lainnya masih dirawat. Kami masih mengumpulkan data pasti jumlah korban yang dirawat,” kata Kapolsek Kota Selatan AKP. Dedi Supriyatno,S.I.K melalui Kanit Reskrim AIPDA Ibrahim.(isno/adm-02/gopos)