GOPOS.ID, BULANGO SELATAN – Pemerintah Kabupaten Bone Bolango mensyaratkan 2 minggu sebelum pembelajaran tatap muka dibuka, status Covid-19 di Bone Bolango sudah berada di Zona Hijau.
Hal ini disampaikan Bupati Bone Bolango Hamim Pou saat menghadiri Musyawarah Kerja Kepala Sekolah tingkat SMP se-Kabupaten Bone Bolango di Wisata Pertanian Huntu Selatan, Kamis (17/12/2020).
Hamim Pou mengatakan bahwa akan mengizinkan pembukaan sekolah di Bone Bolango dengan syarat status covid 19 di Bone Bolango sudah di zona hijau. Direncanakan pembukaan sekolah akan dilaksanakan 2021 mendatang.
“Saya akan mengizinkan dengan syarat 2 minggu sebelum dibuka status covid-19 di Bone Bolango berada di Zona Hijau,” ucap Hamim Pou
Selain itu Hamim Pou mensyaratkan juga ketika pembelajaran tatap muka kembali akan dilaksanakan pihak sekolah wajib mematuhi protokol kesehatan.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bone Bolango, Marni Nisabu menuturkan pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak gugus tugas. SertaDinas Kesehatan Bone Bolango untuk melakukan rencana pembukaan sekolah tersebut.
Baca juga:Â PUPT Bone Bolango Terdepan Berantas Organisme Penggangu Tanaman
“Kita terus melakukan koordinasi internal dengan gugus tugas dan Dinas Kesehatan Bone Bolango tentang rencana ini. Terutama rencana akan melakukan rapid test pada para tenaga pengajar di Bone Bolango sebelum pembukaan sekolah akan dilaksanakan,” beber Marni Nisabu.
Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Bone Bolango, dr. Rahayu Tulen saat diwawancarai setelah rencana ini sudah disetujui empat Kementerian.
Pihaknya juga masih menunggu instruksi dari pihak terkait yaitu Pemkab Bone Bolango dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bone Bolango. Perihal rapid test yang akan dilakukan kepada para tenaga pengajar di Kabupaten Bone Bolango.
“Kita masih menunggu instruksi langsung tetapi jika diperintahkan maka Dinas Kesehatan siap melaksanakan itu. Stok untuk rapid test di Dinas Kesehatan Bone Bolango masih tersedia juga,” ucap dr. Rahayu Tulen. (Indra/Gopos)