GOPOS.ID, KABILA – Gugus Tugas Kesehatan Covid-19 Bone Bolango memastikan pelaksanaan swab massal Kluster Tumbihe, di Desa Tumbihe, Kecamatan Kabila, Bone Bolango masih akan berlanjut.
Sebagaimana diketahui hasil penelusuran Gugus Tugas Kesehatan Covid-19 Provinsi Gorontalo, dan Kabupaten Bone Bolango, menemukan ada 135 orang di Desa Tumbihe yang memiliki kontak erat pasien 01. Menindaklanjuti hal itu, Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Gorontalo dan Bone Bolango melakukan pengambilan sampel swab, Jumat (15/5/2020).
Sedianya pengambilan sampel swab massal pada hari tersebut dilakukan pada 135 warga yang teridentifikasi. Akan tetapi Gugus Tugas Covid-19 Bone Bolango, dan Provinsi Gorontalo baru berhasil mengambil sampel swab 33 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Bone Bolango, dr.Meyrin Kadir, menjelaskan pengambilan sampel swab massal baru bisa dilakukan pada 33 orang dikarenakan terbatasnya waktu.
“Waktu yang tersedia tadi tidak memungkinkan dilakukan pemeriksaan dan pengambilan sampel swab 135 warga. Jadinya yang bisa kita lakukan baru 33 warga,” kata dr.Meyrin Kadir.
Kendala lain yang dihadapi, banyak warga tak datang memenuhi undangan pemeriksaan yang dipusatkan di Puskemas Kabila. Hal itu membuat tim gugus tugas covid-19 harus mendatangi rumah-rumah warga dan mengambil sampel swab. Sayangnya meski telah mendatangi langsung, ada beberapa warga yang tidak berada di tempat.
Selain itu, ada juga warga yang takut diambil sampel swab. Bahkan ada yang menolak dengan berbagai alasan. Padahal peran serta dan dukungan para warga tersebut akan sangat membantu upaya pemutusan mata rantai penularan covid-19. Selain itu dengan semakin cepat dideteksi, semakin cepat pula penanganan, sehingga peluang sembuh semakin besar.
“Semoga Senin kita akan periksa lagi karena masyarakat banyak yang tidak datang dengan alasan kurang sehat, banyak kerjaan. Ada pula yang tidak mau,” ujar dr.Meyrin yang ikut turun langsung melakukan pengambilan sampel swab.
Baca juga: 135 Warga di Tumbihe, Bone Bolango, Diperiksa Swab Covid-19
Lebih lanjut dr.Meyrin mengatakan, hasil swab 33 warga tadi sudah diserahkan ke Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Gorontalo.
“Sabtu atau Minggu sudah ada hasilnya, dan akan diumumkan. Semoga semuanya negatif, mohon doanya,” kata dr.Meyrin
Menurut dr.Meyrin, salah satu cara untuk memutuskan rantai penularan covid ini adalah tracking. Yaitu rapid atau swab pada masyarakat yang kontak erat dengan pasien.
“Kami sangat berharpa peran aktif masyarakat. Utamanya mau di-swab. Tak perlu takut, karena itu hanya sebentar dan tidak sakit. Dengan demikian kita akan tahu kalau kita dalam keadaan sehat,” tutup dr.Meyrin Kadir. (Pras/gopos)