GOPOS.ID, GORONTALO – Pemerintah Provinsi Gorontalo terus berbenah untuk mempercantik Rumah Sakit dr. Hasri Ainun Habibie (RS Ainun) di Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo.
RS Ainun rencananya akan menjadi rumah sakit rujukan penanganan pasien covid-19 di Gorontalo selain RS Aloei Saboe.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie beserta sejumlah pimpinan OPD berkesempatan meninjau gedung baru di lantai dua bagian Timur gedung utama rumah sakit, Rabu (27/5/2020).
Ada tiga ruangan perawatan dan sejumlah ruangan tenaga medis yang selesai dibangun.
Gedung seluas lebih kurang 2000 meter itu dipersiapkan bagi pasien positif covid-19. Gedung dengan tiga bangsal itu terlihat cantik dan bersih serta terpisah dari ruangan perawatan pasien lainnya.
Fasilitast tempat tidur baru, pendingin ruangan dan alat kesehatan seperti ventilator juga segera ditata dalamnya. Ruangan itu dapat menampung 60-70 pasien.
“Alhamdulillah walaupun belum sesuai dengan harapan kami sebagai rumah sakit tipe B, tapi dalam rangka menangani pasien covid-19 kita sudah sangat siap,” ucap Gubernur Rusli.
Pihaknya saat ini sedang menyiapkan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang penunjukkan RS Ainun sebagai rumah sakit rujukan covid-19. Direncanakan gedung baru tersebut akan diresmikan tanggal 31 Mei 2020 nanti.
“Pergubnya sementara dikaji mudah mudahan minggu ini selesai, supaya minggu depan sudah bisa digunakan. Rencananya yang dirawat di sini yang positif swab, positif rapid dikarantina dulu di daerah masing-masing,” imbuh gubernur dua periode itu.
Baca Juga: Resmob Polda Gorontalo Bekuk 4 Pelaku Judi Togel Online
Sementara itu, Kadis PUPR Handoyo menjelaskan bangunan yang selesai dibangun ada dua unit. Selain gedung perawatan di lantai dua, ada juga ruang isolasi dengan 12 ruangan dengan enam tempat tidur.
“Ada juga ruang isolasi di bagian belakang rumah sakit ini. Ada 12 bangunan dengan enam tempat tidur. Sisanya untuk ruang perawat, x-ray, disinfektan dan lainnya,” ungkap Handoyo.
Untuk mempercantik RS Ainun, Pemprov Gorontalo merogoh kantong lebih kurang Rp9,9 miliar. Rinciannya Rp 3 miliar lebih untuk bangunan, sisanya untuk peralatan gedung dan alat kesehatan. (rls/adm-01/gopos)