GOPOS.ID, GORONTALO – Seruan untuk tidak terlibat dalam aksi people power terus berdatangan. Selain para tokoh masyarakat dan tokoh agama, seruan tersebut juga datang dari Wali Kota Gorontalo Marten Taha. Orang nomor satu di Kota Gorontalo itu menekankan agar warga Gorontalo tetap tenang dan tak terprovokasi.
Penekanan itu disampaikan Wali Kota Gorontalo Marten Taha usai menggelar buka puasa bersama dengan masyarakat dan anak yatim piatu se-Kota Gorontalo di rumah dinas Wali Kota Gorontalo, Sabtu (18/5/2019).
“Sebagai Pemerintah Kota maupun politisi, saya tak menghendaki jika ada hal-hal yang salah. Apabila ada yang kita anggap tidak sesuai norma, maka mari kita dudukkan pada aturan yang berlaku,” ujar Marten Taha.
Menurut Marten Taha, ada aturan hukum yang mengakomodir ketidakpuasan ataupun dugaan kecurangan berkaitan dengan pelaksanaan demokrasi.
“Maka serahkan pada lembaga yang menangai itu,” kata Ketua DPD II Partai Golkar Kota Gorontalo itu.
Baca juga: Ustad Atmal : People Power Bisa Munculkan Mudharat
Menurut Marten Taha, semuanya ada proses dan koridor hukum. Ketidakpuasan terhadap Pemilu bisa ditempuh melalui Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) hingga Mahkamah Konstitusi (MK).
“Jadi sudah ada presodur dan mekanisme proses yang harus kita ikuti. Dengan cara people power, tidaklah tepat untuk dilakukan,” ungkap Marten Taha.
Lebih lanjut mantan Ketua Deprov Gorontalo itu mengatakan, masyarakat saat ini butuh ketenangan dan ketertiban, dan masalah keamaman menjadi tanggung jawab bersama. Menjaga ketentraman merupakan pekerjaan yang sangat mahal harganya. Jadi tidak ada yang dapat membayar degan nilai apapun menjaga kemanan Negara ini.
“Makanya saya mengimbau seluruh masyarakat khususnya Kota Gorontalo, jangan ikut-ikutan pada hal yang tidak kita ketahui. Apalagi ini pada bulan ramadhan ini, mari kita lebih istiqomah menjalankan ibadah ini, supaya menjadi lading pahala buat kita,” tutur Marten Taha. (Isno/gopos)