GOPOS.ID, LEMITO – Aksi kekerasan terus saja mewarnai dunia pendidikan di Gorontalo. Baru saja berselang sehari seorang siswi di Pohuwato dikeroyok oleh sejumlah rekannya. Nah kali ini ada lagi seorang siswa SMA di Pohuwato mengalami hal serupa. Ia dipukuli oleh kakak kelasnya hingga mengalami patah tulang bahu.
Adalah NS (16) siswa SMA yang mengalami penganiayaan hingga mengalami patah tulang bahu. Siswa kelas X di SMA Negeri 1 Lemito itu mengalami penganiayaan pada Senin (17/10/2022).
Pengakuan NS kepada orang tuanya, pemukulan terjadi saat jam sekolah berlangsung. Awalnya korban bersama teman seangkatannya duduk di halaman sekolah, seketika kakak senior mereka melempari sebilah kayu ke atap genting, yang mengarah pada korban sedang duduk di bawah.
“Pada saat itu anak saya duduk di halaman sekolah, bertepatan di bawah genting sekolah, sehingga kakak-kakak kelasnya melemparkan sebilah kayu ke atap, bertepatan mengarah kepala anak saya,” ujar Yanti Soga, ibu korban kepada Gopos.id, Selasa, (25/10/2022)
Yanti mengatakan, melihat kayu mengarah pada anaknya, rekan NS langsung menolong dengan mendorongnya, sehingga sebilah kayu itu tidak terkena pada NS. Kemudian kakak kelasnya itu menghampiri mereka, serta langsung memukuli NS.
“Anak saya ditarik oleh kakak kelasnya di tangan hingga terpental, mengakibatkan patah tulang bahu kanan. untungnya teman korban langsung membantu melawan kakak kelas,” ungkap Yanti
Yanti mengungkapkan, pada saat kejadian itu guru-guru sedang melakukan rapat, sehingga pembelajaran saat itu tidak ada. Jadi mereka hanya diluar kelas sambil menunggu rapat usai.
“Anak saya tidak ada masalah dengan mereka, namun kakak kelasnya hanya mencari masalah dengan adik-adik kelas,” tutur Yanti
Saat berada di rumah, dirinya sempat menanyakan kepada korban namun tidak mengaku kejadian itu, hanya salah satu temannya yang memberikan informasi, anaknya mendapat kekerasan hingga patah tulang bahu.
“Mengetahui kejadian itu saya langsung menelpon pihak sekolah, namun mereka menjawab kejadian itu sudah diproses. Saya sesalkan kejadian itu tidak dilaporkan kepada orang tua,” ungkap Yanti
Pihaknya mengaku, menunggu itikad baik dari pelaku maupun orang tua pelaku, meminta maaf atas kejadian itu, agar mereka tidak mengulanginya kembali terhadap anak-anak lainya.
“Anak saya sudah tiga kali mendapat perawatan, namun itikad baik dari pihak mereka tidak ada, karena anak saya patah tulang bahu karena kelakuan mereka (Kakak kelas),” tutup Yanti
Kepala SMA Negeri 1 Lemito, Hapsah J Ibrahim, membenarkan kejadian pada Senin (17/10/2022) antara siswa kelas X dan XI, tapi masalah ini sudah di selesaikan oleh wakasek kesiswaan, guru BK, dan Wali Kelas.
“Anak-anak diminta membuat surat perjanjian, mereka sudah berjanji untuk tidak mengulangi lagi, dan tidak ada balas dendam lagi,” tutup Hapsah. (Yusuf/gopos)