GOPOS.ID, GORONTALO – Sensus Pertanian 2023 akan dilaksanakan mulai 1 Juni 2023 sampai 31 Juli 2023 mendatang oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Tujuan diselengarakan sensus pertanian ini ialah untuk mengenali masalah dan karakteristik petani sehingga menghasilkan kebijakan pertanian yang akurat.
Hal ini disampaikan oleh Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif usai pelaksanaan workshop media, Kamis (18/5/2023). Munurut Mukhanif, sensus pertanian 2023 akan mencatat atau mendata pertanian di Indonesia. Data yang dihasilkan akan menjadi dasar pemerintah dalam mengambil kebijakan yang akurat untuk kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani.
“Sebagaimana disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam pidatonya. Bahwa data sensus ini menjadi pijakan pemerintah dalam mengambil kebijakan yang akurat,” ujar Mukhanif.
Sejalan dengan itu, Mukhanif mengajak masyarakat untuk ikut menyukseskan Sensus Pertanian 2023 dengan terbuka dan jujur dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para petugas sensus.
“Jadi sensus pertanian 2023 itu sangat dibutuhkan partisipasi dari seluruh masyarakat. Karena apa kepentingannya? kepentingannya adalah karena memang kita dalam sensus pertanian adalah menggali permasalahan maupun karakteristik dari petani,” ujar Mukhanif.
Sensus pertanian tidak hanya mendata atau mencatat mengenai pendapatan dan luas lahan dari petani. Lebih dari itu, petugas sensus pertanian akan meng-cover isu-isu pertanian dan menyangkut petani seperti penggunaan internet dalam peningkatan produksi pertanian, keterlibatan petani muda atau anak muda di sektor pertanian serta isu lainnya yang berkaitan dengan petani.
Adapun cakupan pendataan pertanian pada sensus pertanian 2023 antara lain tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan serta jasa pertanian.
“Saya pikir masyarakat seharusnya merasa berkepentingan juga dengan data itu. Karena bagaimanapun pertanian harus digalakkan. Apalagi menjadi andalan utama perekonomian Gorontalo,” ujar Mukhanif. (muhajir/gopos)