GOPOS.ID, GORONTALO – Seminggu menjelang lebaran Idulfitri 1446 H, mobilitas warga di Terminal Transit Luhu, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo masih sepi. Situasi ini berbanding terbalik dengan tahun-tahun sebelumnya.
Sepinya arus penumpang di Terminal Luhu berimbas pada pendapatan para sopir Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP). Jumlah penumpang yang diangkut setiap hari tak sebanding dengan beban operasional yang harus dikeluarkan.
Julu, sopir AKDP Gorontalo-Marisa, mengungkapkan dalam sehari dirinya dirinya hanya mendapat 3-4 orang penumpang. Padahal rute yang ditempuh terbilang cukup jauh. Dengan jumlah penumpang tersebut, penghasilan yang diterima tidak memadai dengan kebutuhan operasional seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) dan biaya makan.
“Biasanya kalau H- 7 seperti ini sudah ramai, tapi sekarang sepi sekali. Kadang saya hanya bawa satu penumpang pulang. Sopir-sopir rute lain juga sama sepi, sudah tidak seperti dua tahun lalu,” ujar Julu.
Para sopir di Terminal Luhu menduga menurunnya jumlah penumpang dipengaruhi makin banyaknya transportasi berbasis daring (online), serta masyarakat yang memilih menggunakan kendaraan pribadi. Meski begitu mereka khawatir bila situasi ini terus berlanjut akan berdampak terhadap eksistensi mereka. Apalagi mereka mengandalkan masa mudik lebaran untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
“Bukan hanya H-7 lebaran sunyi bahkan mendekati H-3 lebaranpun kondisinya tetap sama seperti ini, berbeda dengan dua tahun sebelumnya yang ramai” imbuh Julu.
Para sopir AKDP di Terminal Luhu berharap menjelang puncak arus mudik lebaran beberapa hari ke depan akan berdampak pada meningkatnya arus penumpang.(Arni/Sulis/Mg-Gopos)