GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia menjadi momentum berharga yang patut disyukuri seluruh elemen masyarakat Indonesia. Sekretaris DPRD (Sekwan) Kota Gorontalo, N.R. Monoarfa, mengingatkan rasa syukur atas kemerdekaan tidak cukup hanya diucapkan lewat kata-kata, melainkan harus diwujudkan dalam bentuk tindakan nyata.
“Rasa syukur itu bukan hanya diucapkan, tetapi harus kita wujudkan lewat tindakan. Saat ini kita hidup di zaman kemerdekaan, semua serba tersedia. Mau makan, minum, menulis—semua sudah mudah. Ini berbeda dengan para pejuang dulu yang penuh keterbatasan,” ujar N.R. Monoarfa.
Dalam rangka menyambut dan memeriahkan HUT ke-80 RI, DPRD Kota Gorontalo turut melaksanakan sejumlah kegiatan, termasuk mengikuti penilaian tingkat kota. Menurut Monoarfa, ada beberapa aspek yang menjadi fokus penilaian, antara lain kebersihan lingkungan kantor, estetika, dan nuansa kemerdekaan yang tercermin dari atribut seperti pemasangan bendera dan ornamen merah putih.
Selain itu, penilaian juga menyentuh aspek wawasan kebangsaan, salah satunya melalui pemakaian pakaian yang mencerminkan semangat nasionalisme. “Kurang lebih seperti yang disampaikan Pak Wali Kota, kita dianjurkan menggunakan pakaian Merah Putih selama bulan Agustus. Ini sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan dan ungkapan rasa syukur kita terhadap kemerdekaan,” tambahnya.
Monoarfa juga mengajak seluruh ASN dan pegawai di lingkungan DPRD untuk bekerja dengan baik sebagai wujud kontribusi terhadap negara. “Negara ini tidak meminta banyak dari kita sebagai aparatur. Cukup tunjukkan kinerja yang baik, berikan yang terbaik,” tegasnya.
Menutup pernyataannya, Sekwan mengingatkan pentingnya mendoakan para pahlawan yang telah gugur memperjuangkan kemerdekaan. Ia menekankan bahwa setiap selesai salat fardhu, sebaiknya umat Islam menyempatkan diri mengirim doa untuk arwah para pahlawan.
“Doa itu penting, sekecil apapun. Mereka telah berjuang untuk kita. Sekarang giliran kita mengisi kemerdekaan dengan kinerja, dedikasi, dan rasa syukur yang sungguh-sungguh,” tutup Monoarfa. (Rama/gopos)