GOPOS.ID, GORONTALO – Sejak masa larangan mudik pada 6 Mei sampai dengan 17 Mei 2021 hari ini. Ada sebanyak 525 pemudik baik yang ingin masuk ataupun keluar Gorontalo diperintahkan untuk putar balik.
Empat pintu masuk perbatasan yakni di Molosipat, Tolinggula, Atinggola dan Taludaa Bone mencatat jumlah ini didominasi oleh warga yang ingin masuk ke Gorontalo.
Data ini diungkapkan Kabid Humas Polda Gorontalo Wahyu Tri Cahyono,SIK usai mengikuti rapat analisa dan evaluasi mingguan yang dipimpin Kapolda Gorontalo Irjen Pol Dr. Akhmad Wiyagus,SIK.,M.SI.,M.M dan diikuti Wakapolda, Irwasda dan seluruh PJU Polda serta Para Kapolres melalui sarana video conference (Vicon), Senin (17/5/2021).
“Berdasarkan data yang kita himpun dari petugas di empat pos perbatasan. Sejumlah 525 pemudik kami minta untuk putar balik, karena melanggar larangan mudik lebaran dan tidak memenuhi persyaratan. Pengecualian yang diperbolehkan yakni karena alasan dinas, sakit, kedukaan, serta kelengkapaan administrasi bebas covid-19,”ujar Wahyu.
Dari 525 pemudik tersebut diurai oleh Wahyu terdiri dari 287 kendaraan roda dua. 93 mobil pribadi, 2 bus, 4 travel dan 18 kendaraan jenis lainnya.
“Di Molosipat kita putar balik sebanyak 108 orang terdiri dari 41 kendaraan roda dua. 32 mobil pribadi, 2 bus dan 4 travel. Di Taludaa Bone 335 orang dari 222 kendaraan roda dua, 44 mobil pribadi dan 18 kendaraan jenis lainnya. Di Tolinggula 33 orang dari 13 kendaraan roda dua dan 4 menggunakan mobil pribadi. Sedangkan di Atinggola sebanyak 49 orang dari 11 kendaraan roda dua dan 11 menggunakan mobil pribadi,”rinci Wahyu.
Baca juga: Update Pasien Covid-19 di Gorontalo: Tersisa 53 Pasien yang Dirawat
“Alhamdulillah sejauh ini semua berjalan lancar, ada memang beberapa masyarakat pemudik yang protes. Namun setelah diberikan pemahaman mereka mengerti dan mengindahkan perintah petugas,”paparnya.
Wahyu kembali mengingatkan bahwa kebijakan larangan mudik ini diambil oleh pemerintah adalah untuk menyelamatkan masyarakat dari penyebaran Covid-19.
“Kebijakan larangan mudik adalah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Karena dengan aktifitas mudik maka si pemudik bisa tertular ataupun menjadi penular bagi lingkungan sekitar,” jelasnya.
Berdasarkan laporan petugas perbatasan dari hasil tes rapid antigen secara sampling terhadap pemudik yang akan masuk ke Gorontalo ada 2 orang yang dinyatakan positif Covid-19. Sehingga petugas meminta mereka untuk kembali melakukan isolasi mandiri.
“Inilah yang dikawatirkan, dan perlu dipahami oleh seluruh masyarakat,”tandas mantan Kapolres Bone Bolango itu. (andi/gopos)