GOPOS.ID, MARISA – Sebanyak 20 pelatih sepakbola mengikuti kegiatan kursus pelatih Sepakbola yang berlangsung di Hotel Family, Kecamatan Marisa, Pohuwato, Kamis (19/10/2023). Para pelatih tersebut dinyatakan lulus dan mendapatkan sertifikat lisensi D Nasional,
Pelatihan berlangsung 16 – 22 Oktober 2023 tersebut. Pelatih yang mengikuti kurus pelatih berasal dari Kabupaten Pohuwato 10 orang, Kabupaten Boalemo 2 orang, Kabupaten Gorontalo 1 orang, Kabupaten Buol 6 orang, dan Kabupaten Tojo una-una 1 orang. Kursus pelatih yang di pimpin, Lukas Tumbuan, sebagai instruktur pelatih atau sebagai mentor Lisensi A Pro.
Ketua Askab PSSI Pohuwato, Nasir Giasi, mengaku dengan hadirnya para pelatih sepakbola yang telah dilatih oleh pelatih nasional, maka membuka ruang seluas-luasnya untuk mencari bibit-bibit pesepakbola andalan.
“Kita lakukan ini untuk melahirkan klub yang berkualitas, kita harap dari sini nanti lahir pelatih-pelatih terbaik. Karena lahirnya pemain yang baik itu karena pelatih yang baik,” ujar Nasir, Kamis (19/10/2023).
Pihaknya menargetkan para pelatih sudah punya SSB dan anak didik masing-masing, karena mereka-mereka ini yang akan melatih klub, dan itu persyaratan Askab PSSI Pohuwato. Setiap klub sepakbola yang ada di tingkat desa, kecamatan, maupun tarkam, harus dididik oleh pelatih yang memiliki lisensi.
“Mudah-mudahan dengan hadirnya Coach berlisensi akan melahirkan kualitas sepakbola yang baik. Kita bangun sepakbola secara perlahan-lahan mulai dari infrastruktur, wasit, kemudian para pelatih, kedepan manajer lagi kita akan benahi,” ungkap Nasir
Instruktur Pelatih, Lukas Tumbuan, mengatakan adanya kegiatan lisensi diploma D di Pohuwato sangat baik, karena Indonesia masih butuh pelatih yang berlisensi, sehingga dilakukan kursus pelatih yang berlisensi.
“Saya melihat peserta kursus pelatih memiliki perubahan cukup signifikan dalam pola pikir, sehingga mereka (peserta kursus) merasa terbuka wawasannya, sepakbola berbeda apa yang mereka pikirkan,” jelas Lukas
Olehnya berharap, pengetahuan yang didapati bukan hanya dijadikan sebagai dokumen, tetapi dapat mengimplementasikan dilapangan.
“Saya sangat berharap kepada pelatih bisa menciptakan pemain bertalenta sampai ke tingkat nasional, serta jangan bosan-bosan mengimplementasikan di lapangan,” tutup Lukas (Yusuf/gopos)