GOPOS.ID, GORONTALO – Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Gorontalo akan mulai menerapkan penggunaan aplikasi Elektronik Pengelolaan Aset dan Kinerja Sistem Irigasi (e-PAKSI).
Aplikasi tersebut sebagai aplikasi penunjang petugas operasi jaringan Daerah Irigasi (DI).
“e-PAKSI baru kali ini di SDA, karena itu saya kumpul seluruh petugas DI yang ada di Provinsi Gorontalo. Kita punya tujuh DI, jadi semua kita undang untuk diberikan penguatan aplikasi. Karena dengan aplikasi itu kita akan jadi kuat data,” Kata Kepala Bidang SDA Romen S. Lantu pada forum koordinasi dan fasilitasi penguatan data base irigasi di Hotel Maqna, Kota Gorontalo, Kamis (25/3/2020).
e-PAKSI merupakan aplikasi survei berbasis android yang digunakan untuk pengambilan data survey inventarisasi aset jaringan irigasi, aset non jaringan irigasi, dan kinerja aset irigasi.
Romen menuturkan banyak manfaat yang bisa didapat dengan aplikasi tersebut. Selain mempermudah pengumpulan data di lapangan, e-PAKSI juga dapat mempermudah petugas dalam pencarian data.
“Biasanya di kantor itu kalau ada ketergantungan dengan orang dan orangnya sudah pindah sana sini, nanti cari cari data susah. Misalnya kita mencari data lahan di DI kita bisa tau panjangnya DI berapa, kondisinya seperti apa, pintunya masih berfungsi dengan maksimal itu bisa kelihatan semua di dalam e-PAKSI,” jelas Romen.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Darda Daraba dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada bidang SDA. Menurutnya, e-PAKSI merupakan satu langkah dari pemerintahan yang sangat smart dalam menjawab tantangan perkembangan zaman yang semakin kompleks dengan memanfaatkan teknologi.
Dalam pengelolaan irigasi yang modern dan baik, harus didukung dengan peningkatan kompetensi SDM petugas OP irigasi yang memadai guna menunjang pelaksanaan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi itu sendiri.
“Tentunya para pengguna aplikasi ini harus tau betul bagaimana cara menggunakan aplikasi ini, karena aplikasi ini memudahkan OP di dalam mengelola irigasinya,” ujarnya. (rls/adm-01/gopos)