GOPOS.ID, GORONTALO – Mendekati hari keberangkatan, 450 prajurit Batalyon Yonif 713/ST dalam Satua Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Samtas) Republik Indonesia (RI) dan Papua Nugini (PNG), bulan Juni 2019 mendatang, para prajurit terus dibekali dengan berbagai latihan. Selain latihan fisik, juga latihan strategi di medan operasi.
Komandan Rindam XIII/Merdeka Kolonel Inf Aminton Manurung selaku Wadanlat mewakili Pangdam XIII/Mdk mengatakan, para prajurit tidak boleh menyepelekan situasi dan kondisi saat berada di medan operasi. Harus mengacu pada prosedur yang sudah ditetapkan oleh Komandan Satuan Tugas (Dansatgas).
“Di daerah operasi kita tidak boleh menyepelekan situasi. Jangan mengabaikan prosedur yang telah di tekankan oleh Dansatgas, terutama memanipulasi taktis di medan operasi. Kita harus mengacu patok batas sesuai jadwal prosedur yang di berikan,” jelas Aminton Manurung, di Aula Mayonif 713/ST Dessa Tulladenggi Kecamatan Telagabiru, Senin (17/06/2019) kemarin.
Baca juga : 450 Personil Yonif 713/ST Siap Jaga Perbatasan RI-PNG
Ia menjelaskan, setiap prajurit harus melaksanakan latihan pratugas dengan sebaik mungkin. Penuh semngat serta disiplin tempur yang tinggi, guna mewujudkan realisme latihan.
“Saya berharap Batalyon 713/ST dapat menyamai atau melebihi prestasi yang telah di torehkan oleh Batalyon PR 328 Kostrad di Papua. Jaga nama baik satuan, Negara dan Bangsa Indonesia, setiap permasalahan yang muncul supaya diadakan koordinasi dengan pihak-pihak terkait guna kelancaran tugas operasi.” Ungkapnya.
Jahu sebelum itu, Komandan Yonif 713/ST, Mayor Inf. Doni Gredinand S.H, M.Tr. Han, M.I.Pol, sempat mengatakan, untuk persiapan pemberangkatan nanti pihaknya sudah melakukan tahap awal berupa bembekalan.
“Dalam latihan terkait persiapan pemberangkatan nanti, kita dalami soal ilegaloging, elegal fising, patroli dan pemahiran dalam bertempur itu yang selalu kita genjot,” ujar Doni Gredinand saat itu.
Orang nomor satu Batalyon Yonif 713/ST sempat menambahkan, terkait untuk persenjataan para prajurit sudah tidak ada masalah. Nanti akan didukung oleh Mabes TNI baik perorangan dan perlengkapan pakaian,”jelasnya.(Isno/gopos)