GOPOS.ID, GORONTALO – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menilai politisasi jalan Gorontalo Outer Ring Road (GORR) akan berdampak buruk bagi kelanjutan pembangunan di Gorontalo.
Ia menuding ada oknum-oknum yang sengaja mencari-cari kesalahannya untuk kepentingan sendiri dan golongan tertentu.
Saat diwawancarai wartawan usai diperiksa sebagai saksi atas perkara hukum jalan GORR, Senin (8/3/2021), Rusli mengisahkan bagaimana ada oknum-oknum tertentu yang setiap hari melaporkan dirinya ke pemerintah pusat. Salah satunya dengan menghubungi Menteri PU Djoko Kirmanto yang menjabat ketika itu.
“Saya pernah diundang ketemu Pak Menteri PU yang dulu, masih pak Djoko. Beliau bertanya, apakah pak gubernur kenal dengan nama ini. Saya bilang saya kenal ini anak, ini oknum salah satu LSM di Gorontalo. (Menurut beliau) hampir setiap hari melaporkan ke saya dan ini meresahkan,” beber Rusli.
Keresahan Djoko juga dirasakan Gubernur Rusli dan aparaturnya di daerah terkait dengan laporan abal-abal semacam itu.
Ia hanya memastikan bahwa di Gorontalo ada polisi, TNI, jaksa dan gubernur selaku wakil pemerintah pusat. Jika ada persoalan silahkan dipercayakan kepada aparat yang berwenang.
“Saya katakan Pak Menteri, bapak tidak perlu takut. Bapak punya polisi, TNI, jaksa, punya gubernur di sini (di daerah). Tanyakan kepada mereka apakah ini benar. Bapak lebih percaya aparat daripada laporan abal-abal yang sengaja dibuat-buat hanya untuk kepentingan pribadi dan teman-temannya,” tegasnya.
Politisasi semacam ini, lanjut kata Rusli, jika terus dibiarkan akan menghambat pembangunan di daerah. Pemerintah pusat berpikir dua kali mengalokasikan anggaran untuk daerah yang pada gilirannya akan merugikan masyarakat.
“Contohnya pasar sentral kemarin, itu proyeknya berhenti. Kasihan para pedagang dipindahkan ke mana-mana pasarnya enggak tau kapan selesai karena ada laporan. Saya katakan ketika itu silahkan hukum proses, tapi pembangunannya jalan terus karena kasihan ada rakyat di situ,” tuturnya.
Baca juga; Rusli Habibie Buktikan Dirinya Taat Hukum
Gubernur dua periode itu mengimbau kepada semua pihak untuk tidak menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai alat politik. Politik menurutnya sebatas program, gagasan dan tindakan untuk memberikan yang terbaik untuk rakyat.
“Karena Rusli susah mungkin mereka lawan, mereka cari-cari kesalahan. Saya buktikan hari ini saya datang. Saya mohon maaf kepada jaksa, hakim dan seluruh masyarakat Gorontalo saya kemarin terkesan menghindar. Saya tidak menghindar, hanya ada tugas yang sudah terjadwal sehingga minta dijadwalkan kembali,” pungkasnya. (rls/adm-01/gopos)