GOPOS.ID, GORONTALO – Anggaran sebesar Rp440 miliar dikucurkan untuk membiayai program strategis 2020 di Kabupaten Bone Bolango (Bonebol). Alokasi anggaran tersebut mengalami kenaikan drastis dibandingkan tahun sebelumnya.
Anggaran tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp367,7 miliar. Kemudian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Gorontalo senilai Rp72,6 miliar.
Khusus untuk Pemprov Gorontalo, alokasi anggaran Rp72,6 didistribusikan melalui 12 Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Provinsi Gorontalo.
Alokasi angggaran terbesar berada di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), yakni senilai Rp32,4 miliar. Anggaran tersebut diperuntukkan beberapa program. Antara lain, perbaikan jembatan Molingtogupo, pembangunan drainase kompleks perkantoran Provinsi Gorontalo, serta lanjutan pembangunan pagar Blok Plan Perkantoran Provinsi Gorontalo.
Sektor pendidikan senilai Rp14,9 miliar, disusul sektor kesehatan senilai Rp10,3 miliar. Pemprov Gorontalo melalui Dinas Sosial juga mengalokasikan bantuan pangan non tunai daerah (BPNTD) untuk 2.109 keluarga penerima manfaat (KPM) di Bone Bolango. Kemudian pasar murah melalui Dinas Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan untuk 1.500 KPM sebanyak 10 kali di wilayah Bone Bolango.
“Alokasi anggaran ini jauh signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yakni kurang lebih 150 miliar. Jadi meningkat 400 persen,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Gorontalo, Darda Daraba, pada rapat koordinasi dan evaluasi antara Pemprov Gorontalo dan Pemkab Bone Bolango, di kantor Bupati Bone Bolango, Senin (2/3/2020).
Menurut Darda Daraba, program strategis yang di-alokasi dari APBN maupun APBD Provinsi Gorontalo itu ditujukan untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Bone Bolango. Karena itu diharapkan program-program strategis bisa dikerjakan secara bersinergi. Mulai dari pemerintah pusat provinsi maupun kabupaten kota.
“Kami bergembira semua laporan dari OPD selama ini koordinasinya kita cukup baik. Terbukti tadi sinkronisasi programnya tadi cukup cepat,” ujar pria yang pernah menjabat Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol, Kementerian PU itu.(adv-02/gopos)