GOPOS.ID, GORONTALO – Rumah Kami Peduli (RKP) Gorontalo menyalurkan bantuan berupa sembako kepada masyarakat terlanda banjir di Desa Mamungaa Timur, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango, Sabtu (19/9/2021).
Direktur Utama RKP Gorontalo, Rifaldi Halang, menyampaikan bantuan sembako yang di berikan tersebut bekerjasama antara bersama Yayasan Benihbaik Indonesia dan OCBC.
Baca juga: Wali Kota Gorontalo Ungkap Kendala Pembangunan Pengendalian Banjir Sungai Bone
“Alhamdulillah, bantuan yang di salurkan sebanyak 85 paket terdiri dari beras, minyak kelapa, gula putih, kopi dan teh. Kami yang menyalurkan ada 10 orang relawan, dan waktu yang ditempuh dari kota Gorontalo menuju ke lokasi sekitar 2 jam lebih,” ucap Rifaldi
Lebih lanjut Rifal mengatakan bantuan sembako yang diberikan untuk kebutuhan dan keperluan masyarakat setempat, mengingat musibah banjir bandar yang menimpa masyarakat terus terjadi.
“Jadi bantuan ini dari donator benihbaik.com dan OCBC Bank, untuk mengingat setahun musibah banjir bandang yang melanda masyarakat Mamungaa Timur pada tanggal 7 September 2020,” jelasnya
Selain itu, Seorang Masyarakat Terdampak Banjir Bandang Mamungaa Timur, Muhammad Hulalata, mengungkapkan bantuan yang diberikan mampu menyentuh masyarakat sebab mengingatkan musibah banjir bandang yang menghancurkan puluhan rumah.
“Saya sebagai masyarakat desa Mamungaa Timur sangat berterimakasih dan besyukur sekali, dari donator telah sudi memberikan kami bantuan. Insya Allah berkah bagi kami masyarakat yang menerima paket,” terangnya.
Baca juga: Tim Satgas TMMD Obati Warga yang Alami Kecelakaan
Muhammad berharap ada perhatian lebih dari pemerintah di kecamatan maupun kabupaten untuk melakukan penanganan banjir di desa tersebut. Sebab, setiap kali turun hujan dengan intensitas yang tinggi pasti air di sungai meluap masuk kedalam rumah masyarakat, dan membuat masyarakat khawatir terjadi banjir yang besar.
“Bantuan ini sangat menyentuh kami masyarakat terdampak banjir bandang. Kami masyarakat Mamungaa Timur Ketika ada musim hujan deras dan lama selalu mengungsi, karena luapan air sungai sering mengancam pemukiman warga,” pungkasnya. (Ari/Gopos)