GOPOS.ID, GORONTALO – Peningkatan dan pemenuhan sumber daya manusia (SDM) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Hasri Ainun Habibie terus digenjot. Untuk itu, RS milik provinsi Gorontalo senangtiasa untuk merekrut tenaga kesehatan berkompoten untuk memenuhi kebutuhan SDM tersebut.
Apalagi tipe RS Ainun kini sudah bertipe C, dan sementara persiapan untuk ke tipe B serta ancang-ancang untuk menjadi rumah sakit rujukan tersier di Indonesia Timur. Belum lama ini, RS Ainun merekrut tenaga kontrak dan hasilnya telah diumumkan secara resmi.
Kasie Keperawatan, RSUD Hasri Ainun Habibie, Ners. Arifandy Pelealu, S.Kep. M.Kep kepada wartawan mengatakan bahwa ada 40 lebih yang tenaga kontrak yang direkrut untuk pemenuhan di beberapa bidang.
Dan semua tenaga kontrak tersebut telah diseleksi sesaui prosedur rekrutmen atau seleksi yang ditetapkan pihak RSUD.
“Iya benar kami telah selesai melakukan seleksi untuk pemenuhan tenaga kesehatan dalam proses kebutuhan tipe C rumah sakit. Sekitar 40 lebih berhasil lulus dan telah mengikuti proses seleksi. Diantaranya melalui job advertisement, walking interview dengan cara mengunjungi institusi pendidikan dan aktif mencari calon pegawai di institusi. Ada juga psikotest, hingga proses penetapan hasil seleksi pegawai,” kata Fandi.
Dirinya menyampaikan soal ketatnya proses seleksi yang dilakukan oleh pihak RSUD. Hal ini dikarenakan jumlah pelamar yang sangat banyak menghampiri 1.000 pelamar setiap kali dibuka rekrutmen secara umum.
Baca juga: 564 Calon Tenaga Kontrak RS Ainun Habibie Ikut Tes Tertulis
“Kita punya master data. Dari dua kali rekrutmen kemarin, sudah hampir dari 1.000 orang yang melamar di RS Ainun. Kita melihat lagi siapa peserta yang nilainya tertinggi, kemudian kita informasikan ke mereka bahwa RS Ainun kembali membuka rekrutmen,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Olis Bakari Kasubag Tata Usaha, RSUD Ainun Habibie. Dimana rekrutmen tahap III berbeda dengan dua rekrutmen sebelumnya yang disampaikan secara umum. Sebab kebutuhan sebelumnya, tenaga kontrak yang dibutuhkan mencapi ratusan orang. Sementara di rekrutmen terakhir tahap 3, hanya 40an tenaga kontrak yang dibutuhkan.
Karena rekrutmen ini terbatas, sehingga tidak disampaikan secara umum melalui media. Melainkan melalui pengumuman di rumah sakit dan peserta ujian yang sebelumnya pernah diseleksi oleh RS Ainun.
Untuk proses rekrumen di RS Ainun sendiri terdapat empat tahapan. Yaitu 1; Pencarian tenaga kerja melalui job advertisement. 2; Pencarian tenaga kerja melalui Walkin interview.
Walkin interview dilakukan dengan mengunjugi institusi pendidikan dan mencari secara aktif calon pegawai di institusi tersebut. 3; Proses seleksi pegawai. Proses seleksi adalah proses pemilihan pegawai melalui berbagai metode, diantaranya Seleksi lamaran kerja yang masuk, pemanggilan calon, wawancara / Interview kepada calon, Psikotest, dan tim seleksi meliputi Pejabat Struktural, Ketua Komite, Kepala Instalasi Kepala Ruangan, sesuai dengan profesi pegawai yang akan direkrut. 4; Proses penetapan hasil seleksi pegawai.
Terbatasnya rekrutmen tahap III kemarin, disebabkan tingginya animo masyarakat yang ingin menjadi tenaga kontrak di RS Ainun, sementara kebutuhan hanya sedikit.
“Kami tidak ingin mengecewakan peserta. Mereka sibuk urus ini dan itu, kemudian tidak lulus. Kita mengambil opsi untuk peserta rekrutmen sebelumnya yang sudah kita ketahui nilai mereka dan sudah pernah melakukan seleksi,” tandas Olis. (andi/gopos)