GOPOS.ID, GORONTALO – BKKBN Provinsi Gorontalo menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Grand Q Hotel Kota Gorontalo. Rapat yang dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo yang diwakili oleh Asisten III, tim Sekretariat TPPS Pusat, serta para pemangku kepentingan terkait, menandai komitmen kuat Gorontalo dalam memerangi stunting, isu kesehatan yang menghambat kemajuan generasi muda bangsa.
Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, dalam sambutannya yang diwakili oleh Asisten III, menyampaikan keprihatinan atas prevalensi stunting di Gorontalo yang mencapai 26,9%, menempatkan provinsi ini di urutan 12 tertinggi secara nasional. Angka ini, dibandingkan dengan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 yang menunjukkan prevalensi 23,8%, menunjukkan tren yang mengkhawatirkan.
“Meskipun Kabupaten Boalemo menunjukkan penurunan angka stunting dan menjadi yang terendah di provinsi, secara keseluruhan, Gorontalo masih tertinggal dalam pencapaian target nasional penurunan stunting,” ungkapnya.
Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa stunting bukan hanya tanggung jawab dinas kesehatan, melainkan masalah bersama yang membutuhkan koordinasi dan komitmen dari seluruh pihak.
“beberapa point penting yang ingin saya tekankan sebagai wujud dan upaya akselerasi percepatan penurunan stunting, diantaranya :
1. Mari kita membangun koordinasi dan kolaborasi yang efektif menjawab tantangan permasalahan, stunting bukanlah urusan dinas kesehatan saja, akan tetapi menjadi urusan bersama karena sifat, jenis dan penyebabnya yang multidimensi
2. Bangun komitmen bersama melalui penguatan wadah kordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS);
3. Membangun tata kelola data yang akurat dan termutakhir, sehingga setiap program kegiatan dapat tepat guna dan tepat sasaran” tutupnya.
(jihan/mg/gopos)