GOPOS.ID, TILAMUTA – Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Boalemo, Selasa (14/3/2023), berujung ricuh. Wakil Ketua Komisi III, Hardi S. Mopangga, yang memimpin rapat dibuat emosi. Legislator Partai Demokrat itu akhirnya mengamuk dan mendorong meja.
Tidak hanya Hardi Mopangga, seorang peserta rapat juga ikut mengamuk. Pria yang diketahui merupakan Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Kamarudin Kasim, ikut berteriak meluapkan emosi. Kericuhan yang terjadi dalam RDP Boalemo itu menjadi viral di kalangan warganet Gorontalo.
Informasi yang dirangkum gopos.id, rapat dengar pendapat membahas masalah pendidikan di Kabupaten Boalemo. Rapat diikuti oleh Dinas Pendidikan, dan Pemuda Olahrga (Dikpora), Badan Keuangan Daerah (BKD) serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Situasi rapat mulai memanas ketika peserta rapat mulai silang pendapat terkait mundurnya salah seorang tenaga kontrak yang berkaitan dengan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Boalemo. Namun rapat mengalami kebuntuan. Puncaknya ketika salah seorang ASN dari Dinas Pendidikan Boalemo akan menyampaikan pendapatnya. Hardi menilai pendapat yang disampaikan kurang relevan dan akan memperumit masalah yang sedang dibahas. Oleh karena itu Hardi meminta agar ASN tersebut untuk tak lagi menyampaikan pernyataan.
Hal itu memicu protes dari ASN tersebut. Setali tiga uang, Hardi pun menjadi emosi melihat tingkah sang ASN. Lantaran sudah saking emosi, Hardi pun mengamuk hingga mendorong meja. Ia sempat ditahan beberapa orang agar tak terjadi adu jotos.
Sekretaris dewan DPRD Boalemo, Robert Pauweni, mengatakan peristiwa yang berujung kericuhan merupakan hal lumrah, menurut mereka dinamika itu biasa terjadi.
“Peristiwa tadi guna mencari solusi atas beberapa persoalan, dan Alhamdulillah ada solusinya,” ujar Robert
Dirinya mengaku, permasalahan membahas tentang terkait mundurnya salah satu tenaga kontrak, dinilai cukup berperan penting terkait Data Pokok Pendidikan (Dapodik) pada Dinas Pendidikan Boalemo.
“RDP telah menemukan solusi, saya harap seluruh pihak tidak membesar-besarkannya,” tutup Robert.(Yusuf/Gopos)