GOPOS.ID KOTA GORONTALO – Capai Catatan Baik Implementasi Kebijakan Kampus Merdeka, LLDIKTI XVI bersama UNG jadi tuan rumah kampus Merdeka Fair, Kamis (12/10/2023).
Launchingnya Program MBKM (Merdeka Belajar-Kampus Merdeka) pada tahun 2019 hingga dengan saat ini yang telah empat tahun berjalan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, terus menghadirkan banyak mandat bagi lingkungan pendidikan tinggi di seluruh Indonesia. hampir satu juta mahasiswa telah mengikuti berbagai program MBKM flagship maupun Mandiri.
Dampak kebermanfaatan MBKM juga dirasakan oleh berbagai perguruan tinggi yang ada di wilayah kerja Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) XVI yang meliputi Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo.
Kegiatan yang diselenggarakan di Ballroom Hotel Damhil UNG ini dibuka dengan sambutan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim. Dalam sambutannya, Nadiem menyampaikan harapan besarnya agar penyelenggaraan Kampus Merdeka Fair bisa menjadi pintu kolaborasi yang lebih intensif bagi perguruan tinggi dan mitra Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI).
“Kita semua sudah membuktikan bahwa gotong royong seluruh pihak adalah tulang punggung dari akselerasi kualitas sistem pendidikan kita. Dan satu hal yang perlu diingat bersama adalah bahwa capaian kita selama empat tahun terakhir ini barulah awal dari perjalanan kita. Ke depan kita harus melanjutkan gerakan ini dengan melibatkan lebih banyak pihak,”Ucap Nadiem sekaligus membuka gelaran KM Fair Gorontalo.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati juga memberi mapresiasi kepada pelaksanaan program MBKM yang telah membersamai mahasiswa vokasi untuk terus belajar dan berproses sehingga semakin siap untuk terjun ke dunia kerja.
“Dengan semangat perubahan dan transformasi kita laksanakan Kampus Merdeka untuk mendorong transformasi pendidikan tinggi, terutama pendidikan vokasi. Kami harapkan dampak positif Kampus Merdeka dapat bermanfaat tidak hanya untuk mahasiswa, tapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia,” jelas Kiki.
Terpisah, Wakil Rektor 1 bidang Akademik Harto S Malik mengatakan bahwa pihaknya merasa ada kemajuan daripada program MBKM tersebut, menurutnya setelah program ini dilaunching pada tahun 2019 hingga dengan saat ini kampus UNG telah melahirkan beberapa regulasi.
“kita sudah melahirkan apa yang disebut dengan peraturan rektor nomor 2 tahun 2020 tentang peraturan akademik, yang kedua juga kita sudah menerbitkan surat keputusan rektor tentang pedoman pelaksanaan kampus merdeka” Ucap Harto dalam konfrensi pers di Lt 4 Hotel Damhil UNG.
Harto menjelaskan UNG juga telah melahirkan sebuah panduan rekognisi prestasi mahasiswa untuk mahasiswa berprestasi
“bagaiamana ketika mahasiswa biologi menang dalam kejuaraan bulutangkis se-Asean, bagaimana kita harus hargai menjadi mata kuliah. disitulah kita terinsipirasi
melahirkan sebuah panduan, sehingga ketika aada mahasiswa berprestasi kita sudah bersiap untuk menyambut hal seperti itu” Jelasnya
program MBKM ini telah beberapa kali dilakukan monitoring di kampus UNG dan untuk implementasinya ada capaian dan prestasi yang telah diraih oleh UNG dalam program tersebut
“untuk program yang paling banyak berkontribusi didalam MBKM kita adalah program mengajar sekolah (PMS), kalau yang model lain kita ada 95 MSIB, dan untuk Outbond itu ada 135 mahasiswa. tetapi untuk mandiri saat ini sudah 1000 lebih.”Ujar Harto
Pada tahun 2022 jumlah total mahasiswa UNG yang ikut MBKM tiga ribu mahasiswa. hal ini tentunya untuk membantu mahasiswa untuk mencapai cita-cita masa depan. Kedepan UNG akan lebih bekerja kerasa untuk meningkatkan sumber daya manusia yang mempunyai kualitas melalui program MBKM tersebut.
Selain melaksanakan kegiatan seremonial, Kampus Merdeka Fair kali ini juga diisi dengan kegiatan pameran, sharing session alumni dan mitra MBKM, bedah buku, dan juga diskusi panel yang menghadirkan para ahli. (Rama/Gopos)