GOPOS.ID, GORONTALO – Pemerintah Provinsi Gorontalo, hingga kabupaten/kota konsisten untuk menutup akses perbatasan dari dan keluar Gorontalo. Apalagi Perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mulai berlaku Senin (18/5/2020). Hal inilah yang kemudian membuat petugas perbatasan tidak mengizinkan adanya pemudik masuk ke Gorontalo.
Kondisi yang sekarang terjadi, pemudik dari Sulawesi Utara hingga kini tertahan di wilayah perbatasan antara Atinggola, Gorontalo Utara dengan Bolaang Mongondow Utara (Bolmut). Begitu pula di wilayah Taludaa, Bone Raya dengan Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel).
Dua jalur perbatasan dengan aktivitas lalu lalang yang cukup ramai antara pemudik Gorontalo maupun Sulut harus terhenti di perbatasan. Hal inilah yang membuat penumpukkan pemudik di jalur perbatasan Gorontalo-Sulut.
Dari informasi yang dirangkum gopos.id Senin (18/5/2020), jumlah pemudik yang ingin masuk ke Gorontalo mencapai ratusan orang. Bahkan di jalur Atinggola-Bolmut antrian mobil yang ingin masuk ke Gorontalo mengular hingga beberapa kilometer.
Petugas keamanan perbatasan bersikukuh keras untuk tidak mengizinkan pemudik masuk. Alasannya bahwa PSBB di Gorontalo sudah diperpanjang.
Sementara pemudik bersikukuh untuk tetap masuk ke Gorontalo untuk lebaran bersama keluarga mereka di kampung halaman.
Bahkan untuk bisa masuk ke Gorontalo disaat penerapan PSBB tahap pertama selesai, pemudik sudah datang sejak tiga hari yang lalu. Namun mereka tertahan, karena tidak diberikan akses untuk masuk ke Gorontalo.
“Torang ini so tiga hari kasiang disini. Makanan so abis. Kasihan pak, biar bo hari ini jo torang mo maso (masuk),” ucap pemudik kepada petugas perbatasan.
Akibat penumpukan ini, barang-barang logistik ikut tertahan. Karena mobil pemudik sudah memenuhi badan jalan. Mereka memblokade jalan agar bisa diizinkan masuk ke Gorontalo.
Petugas perbatasan yang dikawal TNI, Brimob, Perhubungan dan Satpol PP tidak mengizinkan mereka masuk.
Baca juga: Memaksa Masuk ke Gorontalo, Ratusan Pemudik Bersitegang dengan Petugas
“Minta tolong bapak/ibu kembali saja ke daerah asal. Tolong pengertiannya. Bapak ibu baru dua hari disini. Kami sudah dua bulan lalu tidak balik-balik ke rumah kami untuk menjaga agar perbatasan ini tidak sembarangan orang masuk. Kasihani juga keluarga bapak ibu di Gorontalo. Jangan sampai bapak ibu pulang membawa virus ini,” ucap R Sunge salah satu anggota Brimob Polda Gorontalo yang menjaga perbatasan.
“Nanti diatur lagi mobil kalian. Kita izinkan dulu logistik masuk. Nanti kalau terlalu lama logistik masuk, akan rusak barang-barang mereka. Mohon pengertiannya,” paparnya. (isno/gopos)