GOPOS.ID, GORONTALO – Kepolisian Resor (Polres) Gorontalo Kota bergerak cepat menelusuri teror panah wayer, pasca insiden yang dialami Abrianto Dengo (24) warga Jl. Duku, Kelurahan Libuo, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo. Hasilnya selang beberapa setelah kejadian, tim Alap-alap Polres Gorontalo Kota men-ciduk 11 remaja terduga pelaku panah wayer.
Ke-11 remaja terduga pelaku panah wayer itu ditangkap secara terpisah dengan lokasi yang berbeda-beda. Penangkapan diawali tim Alap-alap dengan mengamankan ASI (16) di Desa Dulomo, Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo. ASI diamankan berdasar keterangan warga di lokasi kejadian penembakan panah wayer di Jl. Duku, Kelurahan Libuo.
Saat diinterogasi, ASI mengaku dirinya tak sendirian melakukan penembakan panah wayer. Keterangan itu dikembangkan tim Alap-alap dengan mengunjugi rumah milik RA di Jl. Duku, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo. Di lokasi itu, tim Alap-alap Polres Gorontalo Kota menjumpai sejumlah remaja berseragam sekolah, yang sedang nongkrong.
Salah seorang remaja, ASA (16), dilakukan pemeriksaan. Hasilnya tim Alap-alap menemukan panah wayer beserta beberapa potongan besi yang siap dibuat menjadi panah wayer. Di hadapan petugas ASA mengaku bukan dirinya yang melakukan penembakan panah wayer kepada Abrianto. Melainkan rekannya berinisial A.
Tim Alap-alap kembali bergerak menuju ke salah satu café di Kecamatan Kota Utara untuk menjemput A. Akan tetapi di lokasi, tim Alap-alap hanya menjumpai TP (16) warga Kelurahan Tomulobutao Selatan, Kecamatan Dungingi; MA (15) warga Kelurahan Libuo, Kecamatan Dungingi, serta ALL (16) warga Kelurahan Biawu, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo. Di lokasi petugas juga menemukan senjata tajam berupa pisau.
“Dari hasil interogasi, ALL mengakui sajam yang ditemukan petugas adalah miliknya,” ujar Kapolres Gorontalo Kota AKBP. Robin Lumban Raja,S.I.K.,M.Si, melalui Kasat Reskrim, AKP. Deni Muhtamar,S.Sos.,S.H.
Baca juga: Hendak ke Rumah Teman, Seorang Pemuda di Dungingi Ditembak Panah Wayer oleh OTK
Sekitar pukul 13.30 WITA, tim Alap-alap Polres Gorontalo Kota kembali bergerak. Kali ini mereka menuju ke SMA Negeri 3 untuk menjemput beberapa remaja, yang disebut-sebut ikut terlibat dalam penembakan panah wayer.
Di lokasi, tim Alap-alap berhasil mengamankan AP (15), warga Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo; CW (16) warga Kelurahan Huangobotu, Kecamatan Dungingi; dan AM (15) warga Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo.
Berselang sejam kemudian, tim Alap-alap lalu menuju ke rumah yang diduga menjadi tempat persembunyian remaja berinisial A. Lokasinya berada di belakang terminal 42 Andalas, Kelurahan Sipatana, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo.
“Tim Alap-Alap langsung mengepung dan mengerebek sebuah kos-kosan. Di dalam kamar petugas mengamankan A alias AM (17) warga Sipatana, Kota Gorontalo,” ujar AKP Deni Muhtamar.
AM diciduk bersama MEIU (16), dan IAU (17). Kedua-duanya diketahui berdomisili di Sipatana, Kota Utara, Kota Gorontalo.
Menurut AKP Deni Muhtamar, ke 11 orang remaja tersebut mempunyai peran masing-masing dalam kasus penembakan panah wayer, yang sering meresahkan masyarakat Kota Gorontalo.
“Lelaki AM mengaku yang melakukan penembakan panah wayer di jalan Duku kec Dungingi. Sementara lelaki CW melakukan penembakan panah wayer tepatnya di café di Kecamatan Kota Utara pada Selasa 29 Oktober 2019 pukul 20.00 wita,” tutur AKP Deni Muhtamar.
Sementara itu barang bukti yang diamankan berupa tiga unit sepeda motor, 85 potongan besi yang akan dibuat panah wayer, 10 buah panah wayer, gergaji besi, gerinda, serta 10 bekas bungkus obat batuk sirup.(isno/gopos)