GOPOS.ID, MARISA – Pani Gold Project (PGP) melakukan penanaman bibit tanaman bakau di kawasan pesisir cagar alam Panua Kabupaten Pohuwato untuk menjaga ekosistem mangrove dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Kegiatan penanaman 500 tanaman bakau ini sejalan dengan tujuan dalam kebijakan lingkungan PGP yaitu keunggulan dalam pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan.
Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk memberikan kesadaran kepada karyawan dan masyarakat umum tentang pentingnya menjaga ekosistem mangrove.
Kepala Balai Konservasi SDA Gorontalo, Syamsuddin Haju menyampaikan apresiasi kepada PGP yang telah melakukan inisiatif penanaman 500 bibit tanaman bakau.
“Saya bersyukur dan menyampaikan terima kasih kepada perusahaan atas pelaksanaan kegiatan ini. Tentunya, kegiatan ini akan membantu upaya pelestarian kawasan cagar alam, khususnya di area pesisir,” ujar Syamsuddin saat memberikan sambutan singkat di Area Cagar Alam Panua di tepi Jalan Trans Sulawesi, Minggu (4/6/2023).
Tidak lupa dia mengungkapkan kesedihannya karena kawasan hutan cagar alam yang rusak akibat aktivitas masyarakat yang cukup masif.
“Saya sedih melihat kondisi cagar alam Panua. Kalau kawasan ini rusak, kasihan anak cucu kita,” ungkap Syamsuddin.
Sementara itu, Kepala Teknik Tambang (KTT) PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM), Widji Pramadjati mengatakan, ekosistem mangrove sangat urgen untuk dilestarikan mengurangi polutan.
“Ini bentuk partisipasi kami sebagai perusahaan untuk menangani krisis lingkungan, yakni perubahan iklim, merosotnya jumlah keanekaragaman hayati dan krisis sampah plastik,” ujar Widji.
Mewakili manajemen Pani Gold Project Human Resources Manager, Adi Firdaus menambahkan, kegiatan penanaman bibit bakau ini sesuai dengan value perusahaan yakni berkomitmen untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan.
“Ini adalah niat baik untuk upaya pelestarian lingkungan hidup,” tutup Adi.(Yusuf/Gopos)