GOPOS.ID, GORONTALO – PT Petrokimia Gresik turut berkontribusi dan mendukung peningkatan produksi pertanian di Gorontalo. Langkah tersebut melalui penyediaan pupuk berkualitas tinggi.
Salah satu pupuk berkualitas yang diproduksi PT Petrokimia Gresik adalah Pupuk Phonska. Pupuk mejemuk lengkap tersebut mampu memberikan peningkatan produksi yang signifkan.
Hal itu dibuktikan pada demplot jagung yang dikembangkan Petrokimia Gresik bersama kelompok tani di Desa Tolotio, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo. Produksi jagung yang dihasilkan dari demplot mencapai 12,5 ton/hektar. Angka tersebut melampaui dari target 9 ton/hektar.
Sementara itu jagung yang dikembangkan di demplot Desa Tolotio, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo dilakukan panen raya oleh Wakil Ketua DPR RI, Rachmad Gobel, bersama Direktur Utama PT Petrokimia Gresik, Rahmad Pribadi, dan Direktur Utama Petrokimia Kayaku, Anis Ernani, Sabtu (4/7/2020). Turut hadir Danrem 133/Nani Wartabone, Brigjen TNI Bagus Antonov Hardito, Kapolda Gorontalo yang diwakili Kabid Humas Kombes Pol. Wahyu Tri Cahyono, Bupati Bone Bolango, Hamim Pou, tokoh masyarakat Rustam Akili. Panen raya turut disaksikan oleh para petani di wilayah Kabupaten Gorontalo.
Rachmad Gobel mengemukakan, demplot jagung di Desa Tolotio ini menunjukkan tanah Gorontalo bisa menghasilkan. Kuncinya adalah mau bekerja dan terus berinovasi.
“Ini merupakan optimisme bagi kita untuk bekerja lebih keras lagi,” kata Rachmad Gobel.
Sementara itu, Dirut Petrokimia Gresik, Rahmat Pribadi, menyampaikan pihaknya akan terus melanjutkan pengembangan demplot dalam rangka peningkatan produksi pertanian Gorontalo.
“Ini akan terus kita lanjutkan. Setelah ini, kita pindah lagi. Kita akan lanjutkan untuk menemukan formula paling pas agar bisa menjadi usaha yang lebih menguntungkan,” kata Rahmad Pribadi.
Menurut Rahmad Pribadi, demplot yang dikembangkan di Desa Tolotio ini menggunakan pupuk nonsubsidi. Walaupun begitu dilihat dari sisi produksi, hasil yang diperoleh jauh lebih tinggi.
“Dengan produksi 12 ton mudah-mudahan lebih menguntungkan, dibandingkan menanam sendiri yang produksinya di bawah 5 ton,” ujar Rahmad Pribadi.
Terpisah, Imran Nani, salah seorang petani di Desa Botumoputi, Kabupaten Gorontalo mengaku produksi jagung miliknya mengalami kenaikan, setelah menggunakan pupuk Phonska. Kenaikan bisa mencapai 50 persen.
“Saya panen baru-baru ini dapat 10 ton (per hektar). Biasanya di bawah itu, hanya 5-6 ton,” ungkapnya.(adm-02/gopos)